Friday, December 25, 2015

Wajah Tercantik Dalam Hidupku [Mother's Day]

Tak perduli bentuk rupanya,
Bagi seorang anak.
Wajah ibunya adalah
Wanita tercantik di dunia.


Kata Mama, wajah dan bentuk rambutku mirip dengannya
Mamaku adalah sumber dari semua keberanian untuk menghadapi ketakutan. Happy Mother's Day

Ikutan Giveaway Mother's Day Neng Tanti
Foto diedit aplikasi Canva.Com

Thursday, December 24, 2015

Mudahnya Belanja Tas Etnik di Sistalisius.Com


Saya termasuk pencinta barang etnik dan unik, khususnya tas. Logikanya, ngapain saya harus memberi tas branded tapi palsu (maaf, jika tak sepaham dengan saya).  Tapi, ini sebuah realita di masyarakat khususnya kaum wanita. Banyak yang memakai tas produk kw branded, dengan penawaran harganya lebih murah dari tas aslinya, tapi itu termasuk melanggar Hak Pakai Intelektual karya orang lain, kasihan banget, orang udah cape produksi, mikirin model, bahan tas,biaya promosi, terkenal, tiba-tiba ditiru orang lain...Sakitnya tuh disini, *Nunjuk ke hati*  nyeri, nyeri, nyeri...siga ditalak tiluk wae
Mokamula nan cantik, unik dan etnik

Tak tergoda dengan badai tas bermerk kw, saya tetap setia pada tas enik, berbahan rotan, kain tenun dan batik dari seluruh Nusantara. Ini adalah bentuk kecintaan saya pada produksi dalam negeri, tas Indonesia asli dan berkualitas. Dengan memakai produksi lokal, tentunya akan berdampak meningkatnya produksi serta memberikan lapangan kerja bagi jutaan rakyat Indonesia. Saya pribadi menjadi lebih percaya diri dengan tas etnikproduk negeri sendiri, tampil beda, tambah cancikkk

Waktu booming tas produk Bandung, Maika, saya pun membelinya. Saya hunting kamana boa, nemu juga. Tasnya cantik, unik dan etnik. Yang penting bahannya dan jahitannya kuat, resletingnya pun nggak ngadat dijalan. Tas ini bisa dipakai untuk yang muda maupun tua, pas di segala usia.

Cilakaknya, saya termasuk orang yang suka keringat dingin di tempat keramaian, benar-benar manusia gua. Rasanya, mendadak keleyengan, mau pingsan , mual, macem-macem rasanya.

Beruntung di jaman tehnologi ini, ada sebuah online shop, Sistalisius, yang menyediakan ratusan model tas etnik dan unik. Nggak perlu muter-muter toko, cukup duduk manis di depan laptop sembari ngopi. Sistalisius,  hmmm, semua tas cantiknya, unik tersedia, dijamin produknya berkualitas unggul. Produk tas dijamin disukai wanita muda atau tua. Serta harganya terjangkau untuk kalangan wanita menengah ke atas sekitar usia 15 - 35 tahun, eitst, usia saya 44 tahun, masih cucok juga, Sis. Jangan salah, tua masih eksis.



Dengan motto "We Serve You from The Heart

Sistalisius, shop online, memberi pelayanan terbaik, ramah dan perduli pada kebutuhan para wanita, dijamin sekali melakukan pemesan, akan pesan kembali, hal ini karena Sistalisius sangat berpengalaman dalam bidang onlineshop. 
Berbagai merk tas, dompet HPO dan  koper etnik; 18 mert tas entik, salah satunya Maika, Mokamula, Konoka kids, dan lainnya.
Mokamula, takkuku,
daku tak membeli...cancik.

Feeble Bag Mokamula Dandelion
Setelah melihat berbagai produk tas dan dompet di Sistalisius. Ada yang menarik bagi saya, merk dompet HPO Mokamula, Bandung.
Dilihat bentuk dompet HPO, sangat multifungsi, bisa sebagai tempat HP, tempat kartu dan tempat uang. Penampilannya  sungguh cantik, bernuansa etnik, dengan tampilan bordir handmade bermotif etnik dibagian depan membuat tas dan dompet ini tampil unik, ditambah perpaduan warnanya sungguh ceria dan menarik. Tas dan dompet Mokamula  terbuat dari bahan real suede berkualitas, kuat , nyaman. Sebuah prestasi, tas dan dompet etnik hasil karya 3 orang anak bangsa.
Dompet Mokamula yang unik ini, ternyata seunik kepanjangan Mokamula, (Mo)dal (Ka)win (Mu)dah-mudahan (La)ncar, hehehee, sebuah doa yang tulus dari seorang jomblo yang ingin cepat kawin.

Untuk membeli Mokamula, ternyata gampang banget. Lagi-lagi nggak perlu cari-cari dan repot. Sistalisius. com merupaka distributor resmi Mokamula yang terpercaya dan ramah melayani dengan hati. Dijamin, barang yang dipesan, akan sampai pada pembeli, barang asli dari pabrik atau produsen Mokamula. Sistalisius, siap kirim ke seluruh kota di Indonesia dengan jaminan pengiriman yang aman.


Bukti cinta produk dalam Negeri








Asinan Blogger, Makcling Seger

Cerita eikeh nih, tentang Asinan Blogger, tentang grup WhatsApp kami, yang mendadak hepi
Ngumpul bareng, walau tidak semua datang, hepiii.
Bagaimana kagak girang. Akhirnya...dapat undangan makan-makan, syukuran dari pemenang lomba, yang memang jawara di dunia Blogger.

Wednesday, December 23, 2015

Bolehkah Makan Bayam Kucing

Postingan ini, saya draf sejak Kamis,17 Desember 2015. Baru saya tulis kembali dan publis, setelah mengetahui efek bayam kucing pada manusia.

Begini ceritanya, selama ini saya hanya tau, bayam kucing (namanya juga baru saya tau), biasanya saya menyebut catnip akar kucing atau anting-anting. Tanaman liar yang banyak tumbuh di kebun ini, nggak semua orang tau, ini tanaman favorit kucing, kecuali kalangan catslover. Itupun hanya diambil akarnya saja.

Sudah kebiasaan saya, sepulang dari Pasar Gunung Batu, saya lewat kebon orang, sengaja. Becek dikit.
*Kurang kerjaan ya, Buuu.*

Emangnya gila, mau nyabut sampeu batur, bisa-bisa di sergap tukang kebon.
Emang, ini mah saya sengaja, sambil nenteng belanjaan di kiri, tangan kanan, mencabuti tanaman di kebon. 
"Mang, puntennn...menta anting-anting." 
Hening, nggak ada jawaban.
"Iyaaaaaa," jawab sendiri..*hahghag, gelo, tanya, dan jawab sendiri*

Akar kucing, jangan dicuci dengan air, cukup dibersihkan tanahnya, karena akan mengurangi efek ekstasinya.  Melihat saya bawa akar kucing langsung gerombolan si berat antusias. Dengan hanya mencium bau akar kucing , Gerombolan si berat langsung girang berlebihan.
Beberapa detik, kucing langsung sakaw, fly...klik di sini
Abaikan penampakan kucing yang nggak sabaran mencium akar bayam kucing
Hebatkan, efek akar kucing ini. Memiliki zat mirip ekstasi, kucing lesu jadi grenkk lagi. Ceria.

Tuesday, December 22, 2015

Bicara tentang Hari Ibu Indonesia


Lihat timeline di akun media sosial rame-rame mengucapkan 'Selamat Hari Ibu', untuk hari bersejarah buat Ibu Indonesia, 22 Desember 2015
Setiap hari adalah hari Ibu, izinkan sehari untuk hari yang istimewa.
Sebagai ibu, tidak ada yang kupinta dari anak. walau dalam batin bertanya,"kejutan apakah buat Mama?" *efek ibu kekinian hahaha. 

Jujur, sebagai Ibu, cukup dengan senyum manismu saja, Nak, membuat Mama bahagia.

Tak ada yang lebih diinginkan dari seorang ibu, kecuali   kesholehan anaknya. Jangan lalai sholat ya, Nakku. 

Monday, December 21, 2015

4 Resep Variasi Masakan Nasi Chef Yuda Bustara [Cooking Class with Philips]

Dalam rangka menyambut Hari Ibu, tanggal 22 Desember 2015. Philips menyelenggarakan acara kelas memasak bersama ibu-ibu dari berbagai kelompok arisan yang masing-masing  berbeda latar belakang. Klik di sini

Cooking Class,dipandu oleh Chef muda yang dikenal dengan Chef Urban, Yuda Bustara. Hadir pula Pakar kuliner Indonesia, yang sangat ramah menjawab setiap pertanyaan, Bapak Bondan Winarno.

Cooking Class ini, semua peralatan mempergunakan peralatan dapur inovatif dari Philips yang dijamin aman dan awet. Chef Yuda, mengajak ibu-ibu untuk mempergunakan produk Philips saat memasak bersama dengan buah hati, agar terjalin hubungan dan komunikasi yang baik diantara ibu dan anak. 

Hal ini dibenarkan oleh Pak Bondan Winarno,
"memasak dengan anak-anak sangat menyenangkan. Mereka sangat antusias untuk belajar bagaimana membuat suatu masakan dan juga memahami bahan-bahannya. Peralatan dapur Philips juga sangat membantu karena mudah digunakan dan relatif aman bagi anak-anak, dengan pemakaian yang tepat sesuai aturan, dan sebaiknya tetap dibawah pengawasan orang dewasa" .

Sadar banget ya, orang Indonesia itu pencinta nasi. Nggak kenyang kalo belum makan nasi, sekalipun sudah makan lontong, buras atau roti, tetep ajeh...maunya makan nasi. 
Bagimana caranya, masakan nasi bisa disukai anak dalam variasi yang berbeda. Cooking class with Philips di pandu Chef Yuda Bustara, akan mengajarkan 4 resep variasi masakan nasi: Nasi burger, rice pudding dengan buah tropis, nasi kuning in rice cooker dan Fast chicken rice bowl.

Penasaran? ini resepnya.


Nasi Burger

* 2 gelas takar beras (masak dengan Philips Rice Cooker)
* Minyak

Philips Mother's Day Cooking Class

Belajar di waktu muda bagai mengukir di atas batu.
Belajar di waktu tua laksana melukis di atas air.
Ungkapan itu, benar adanya, belajar dimulai sejak usia dini, karena  anak itu bagaikan mengoreskan tinta di kertas kosong.
Dan, pendidikan anak di mulai dari ibu dan lingkungan keluarga. Baik atau tidak, tergantung cara mendidiknya.

Pendidikan yang paling mudah, untuk mempererat dan membangun komunikasi yang baik antara ibu dan anak, di mulai dari dapur. Sederhana sekali. Sebuah studi yang dilakukan oleh American Heart Asosociation menunjukkan memasak dengan anak, mempunyai  beberapa manfaat diantaranya adalah mendorong anak untuk mencoba makanan sehat. Orang tua dapat memiliki waktu yang berkualitas dengan buah hati sehingga ibu bisa semakin mempererat hubungan komuniksai dengan anak-anaknya. Manfaat lain, mengajarkan sejak diri kebaikan memasak di rumah. 



Alhamdulillah, bertempat di Hotel Pullman-1 Section of Grand Thamrin, Jalan M.H Thamrin no. 59. Jakarta(17/12) saya diundang, dalam rangka Hari Ibu 22 Desember 2015. Philips Indonesia, bagian dari Royal Philips menyelenggarakan "Philips Mother's Day Cooking Class" dengan menampilkan pakar kuliner Indonesia dan juga idola saya, Pak  Bondan Winarno, serta chef muda berbakat, Yuda Bustara.

Tersedia dua meja untuk registrasi: peserta dan media
Sebelum acara dimulai, dilakukan registrasi untuk undangan media dan peserta , kupon doorprize. Tak lupa, sarapan roti dan minum teh atau kopi...Alhamdulillah di suguhkan pula makan siang, yang enaknya, muantaf.

Mother's Day Cooking Class. Philips Inovation for Indonesian, dihadiri  ibu-ibu yang terpilih dari berbagai kelompok arisan dengan latar belakang berbeda. Mereka merupakan7 kelompok arisan pemenang kontes foto "Arisan Philips Bareng Pak Bondan". Ibu-ibu cantik dengan memakai warna baju yang sama sesuai kelompok terdiri dari: grup Omah Parenting , grup Ummahat Sholehah, grup Taman Binar, grup Cool Moms, arisan Eksis Happy, grup Mom Eksis(Moxis), grup Celoteh, serta  grup The Urban Mama 1, grup The Urban Mama 2, grup The Urban Mama 3. Ruangan begitu seru, belum apa-apa sudah ruameee. Buibuuu, booo.

Friday, December 18, 2015

Panggilan Mendadak, Demi Kucing Kesayangan Mama

"En, pulang," suara Mama saya di ujung telepon  terdengar jelas. Ini telepon yang tak biasa, kok mendadak menyuruh pulang. 
Menjadi kebiasaan kami saling menyapa lewat telepon. Mama tinggal  di kampung ds Cikalahang, sekitar 45 menit menuju ke kota Cirebon. 
"Megumi, keluyuran terus. Pulangnya malam, sampai Mama nggak bisa tidur. Mukanya juga gatal melulu, kasihan. Cepat pulang, ya," sambung Mama sedikit was-was.

Megumi adalah kucing jantan kesayangan Mama saya. Paling setia menemaninya semenjak Bapak berpulang ke Rahmatullah setahun yang lalu.

Semenjak itu, apa saja diceritakan selalu tentang Megumi. "Megumiiii..." panggilnya sepulang mengaji.
Begitulah, keseharian Mama saya dengan Megumi.

Saya bergegas pulang dengan kereta sore, Bogor-Jakarta-Cirebon.

Megumi, kucing jantan yang sudah mulai jatuh cinta. Banyak luka -luka setiap pulang berebut betina, saatnya Megumi di vaksin dan diperiksa dokter hewan.
Hanya masalah sepele dimata orang lain, tapi bagi Mama saya, ini hal penting. Hanya saya yang bisa membawa Megumi ke dokter hewan, kebetulan Megumi saya yang menemukan sewaktu kecil.klik disini, kisah Megumi


  Mama,dan saya  di antara keranjang Megumi. Foto dulu sebelum berangkat ke dokter hewan

Wednesday, December 16, 2015

Soes Maker #Praktek Kue Kegiatan PKK RW.06 Pasir Mulya.Bogor

Masih ingat kepanjangan PKK atau malah lupa?
Kalo lupa, sama dengan saya.

Malah saya salah, menyebut kepanjangan dari PKK. Seingat saya, Pembinaan Kesejahteraan Keluarga, malah sering diplesetkan 'Perempuan Kurang Kerjaan'. Ternyata, memang sudah diganti kepanjangannya menjadi: Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga.

Tahun 2002-2005, saya pernah jadi Ketua PKK RT.01, wajarlah sudah lama sekali, jadi nggak ingat lagi.
PKK sebagai wadah organisasi kemasyarakatan dalam memperdayakan wanita untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia. Cikal bakal PKK, di awali tahun 1957 di Bogor, dilaksanakan Seminar Home Economic, terus berkembang menjadi Organisasi masyarakat.

Kalau ada kesempatan, saya  hadir  dalam pertemuan PKK RW 06 Komplek Kehutanan Selakopi, Kelurahan Pasir Mulya. Bogor Barat.
Salah satunya pelaksanaan Program Pendidikan dan Ketrampilan (Pokja II) Seksi Pendidikan dan Usaha. PKK RW. 06 Kel. Pasir Mulya, mengadakan kegiatan rutin setiap bulan, yaitu praktek membuat masakan atau kue secara bergilir setiap PKK RT (ada 4 RT). Hal ini bertujuan menggerakan kegiatan Ibu-ibu, selain menambah ketrampilan dan peluang usaha khususnya Kuliner. 
Kegiatan ini, masing-masing anggota PKK RW 06, hanya dikenakan biaya iuran kas sebesar Rp. 2.000,- per sekali datang. Murah banget, lebih murah dari bayar parkiran. Nah! rugikan, ibu-ibu yang nggak ikutan. Daripada ngagoler di kamar, pikiran melayang tak karuan.

Mari merapat bersama, berkegiatan. Jadi salah plesetan 'Perempuan Kurang Kerjaan'. Kegiatan PKK malah menambah wawasan ketrampilan dan bisa bersilaturahmi sesama anggota. Dijamin, membuat awet muda dan panjang usia. Contohnya saya...*hehehe.
Ibu Ketua PKK RT 01, Ny. Hj Erna Syarief Kosasih , Soes Maker , siap disantap.
Rabu pagi ini, (16/12)  Tim Penggerak PKK RT. 01 kebagian tugas Praktek kue dan masakan. Woro-woro Ibu Ketua PKK RT 01 Ny. Hj Erna Syarief Kosasih sejak kemarin. Rabu ini, ada praktek membuat kue Soes Maker di rumah  Ny. Hj. Yayah Kosasih, sekaligus yang menjadi pengajar.

Monday, December 14, 2015

Melunasi Kerinduan Kuliner Jawa di Gerai Cita Rasa Solo 2015 #DapurSolo

Mendapat undangan Gelar Cita Rasa Solo 2015, saya senang banget. Sebagai pencinta kuliner khususnya jajanan dan masakan Nusantara, saya selalu siap berangkat dengan semangat. Dari Bogor, saya datang di hari ke dua, Sabtu, 12 Desember 2015, Diselenggarakan selama tiga hari, 11-13 Desember 2015, di Lapangan Restaurant Dapur Solo Sunter, jalan Danau Sunter Utara no 7. Jakarta Utara.
Welcome to Gerai Cita Rasa Solo 2015
Di depan pintu gerbang, saya disambut ramah, staf dari Restaurant Dapur Solo, seorang perempuan muda berseragam coklat terakota berhias kain batik dengan rambut digelung cempol kecil ditengkuknya, djawani sekali. Tiba-tiba, saya berasa di Solo melihat raut wajahnya, nah inih...senyumnya manis sekali, bahkan, ia rela membantu fotoin saya dan teman-teman untuk mengabadikan moment GCRS 2015 ini.

Masuk ke dalam areal festival,  berdiri beberapa tenda yang menghadirkan aneka jajanan tradisional Jawa. Yang patut di ajungkan jempol, festival ini, merupakan Festival kebudayaan tematik pertama di Jakarta, kuliner Jawa khususnya Solo...Hebatkan, ide Restaurant Dapur Solo.

Friday, December 11, 2015

Kasihnya Sepanjang Usia



Siapakah dia?
Seorang tabib juga seorang pelayan, sekaligus guru.
Dia berdiri kokoh di antara gunung-gunung. Jika 'dia' tiada. Semua terhapus dalam badai.

Sebuah pertanyaan yang diajukan Sung Jang Geum kepada Raja Jung Jong, Dinasti Joseon. Sung Jang Geum, berkat kerja kerasnya, dari juru masak, beralih menjadi dokter istana pertama yang bertanggungjawab atas kesehatan Sang Raja.
Kecantikan, kecerdasan dan kelembutannya, membuat Raja jatuh cinta padanya.

"Saya beri waktu seminggu, jika berhasil menjawab pertanyaan ini. Saya bersedia menjadi selir Raja." Sung Jang Geum menunduk dan mengundurkan diri.

Seminggu berlalu. Rajapun menyerah.
"Siapakah dia, jika 'tiada' gunung-gunung runtuh tenggelam air mata" tanya Raja penasaran.

Hening.

"Dialah IBU," jawab Sung Jang Geum. 
Yang menjadi dokter bagi anaknya, menyuapi, mengobati jika anaknya sakit, yang juga pelayan di rumah ; memasak, mencuci, bahkan dalam kedinginan, ia rela tak berbaju demi anaknya. Tetapi ia juga guru. Yang mengajarkan berjalan, membaca.
Dia pun sebagai pelindung sejati. Kokoh berdiri di belakang anaknya. Namun, jika ia mati, maka penuh hujan air mata anaknya. Mengenangnya. Dialah, Ibu.

(Dialog dalam serial Korea episode 70,  Dae Jang Geum,  Jewel in The Palace) 

Mama, panggilan untuk ibuku.Kasih sayangnya sepanjang usiaku, sejak dilahirkan hingga kini. Seluruh peristiwa dalam hidup ini, lipat bertumpuk, kulalui, dalam ketegaran, karena Mamaku.
Dalam 3 Generasi, Mama, Aku dan Cucunya (Ica)

Wednesday, December 9, 2015

Sama-sama tau #Hari Antikorupsi Sedunia

Rabu ini, 9 Desember  2015 ini diperingati sebagai Hari  Antikorupsi Sedunia

Ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa(PBB) di tanggal itu, setelah beberapa negara mengadakan konvensi antikorupsi atau United Nations Conventions Against Corruption (UNCAC) di Mexsiko, 9 Desember 2003. Sejumlah negara bertekad memerangi dan memberantas korupsi.
Gaung antikorupsi pun disambut Indonesia, setahun kemudian dengan di keluarkan Intruksi Presiden (Inpres) no 5 tahun 2003 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. Sebenarnya, Indonesia sudah selangkah lebih maju, dengan dibentuk Komisi Pemberantasan Korupsi(KPK) sebuah lembaga negara yang bersifat independen(berdasarkan UU no 30 tahun 2002).Sayangnya, keberadaan KPK saat ini bagaikan kunang-kunang, cahayanya meredup. Sungguh memprihatikan, susah membedakan mana yang salah dan benar. Apalagi saya, cuman penonton, rakyat pinggir kota, nggak bisa berbuat apa-apa. 
Prihatin dengan negeri ini.

Dengan momentum 9 Desember 2015, Hari Antikorupsi Sedunia, diharapkan (kok diharapkan?diwajibkan)untuk berhenti korupsi melalui revolusi mental.

Tuesday, December 8, 2015

Pret yang Bikin Sebel Eikeh

Pernahkan mendengar kata (bukan bunyi) 
Pretttt
(jangan tutup hidung)
Bukan itu yang saya maksud.

Saya sangat sering.
Sudah cape-cape  berbicara serius.Ujung-ujungnya malah di jawab, prettttt. 
Nggak enak banget dengernya. Prettt. 
Sama saja nggak percaya dengan apa yang saya katakan. Sama halnya melecehkan saya...*Asa mau ceurik urang teh!* Rasanya nohok banget, apalagi diucapkan pas saya lagi badmood, rasanya mau eikeh cakar mukanya. 


Monday, December 7, 2015

Enak nian Tumis Kulit Semangka with Petei



Semangka, salah satu buah favorit saya. Manis, banyak airnya dan segar, cucok bingittt untuk udara saat ini. Sekalipun Kota Bogor hujan terus, tapi tetap terasa panas. Tau tuh, heran. Nggak usah dibahas deh. Lain kali saja.

Saya langsung mengkonsumsi semangka dalam keadaan segar. Sejak ada varietas semangka tanpa biji, saya cenderung membeli semangka itu. Habis, kalau yang penuh biji, memang rasa semangkanya lebih manis, sayangnya terlalu ribet memisahkan biji dan daging semangka.  Semangka kini pun memiliki berbagai warna daging buah, merah, kuning dan orange. Rasanya sama enaknya. Selesai memotong kotak-kotak daging semangka. Langsung deh, eike beberes sampah di dapur, mau dibuang termasuk kulitnya. Eh! inget pesan kakak perempuan saya.
"Jangan dibuang, yang berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai penyakit, terletak pada kulit semangka."
Nggak jadi deh dibuang.

Sunday, December 6, 2015

Bolu Kukus Ketan Hitam tanpa Bahan pelembut,


Hujan selalu turun di kotaku.Menikmati, secangkir teh, sepotong kue hangat. Duduk di meja bersama rinai, di sini kumengenangmu dalam kerinduan yang teramat dalam..*melow, hihaaaa*

Sore ini, kebetulan saya membuat bolu kukus. Caranya sangat mudah. Mudahhh...silahkan dicoba, mudah.
Waktu pembuatannya sekitar 1 jam 10 menit, dijamin nggak akan gagal. Bolu sukses matangnya.
Saya lebih suka makan bolu dibandingkan cake, testurnya lebih padat, jumlah telurnya lebih sedikit dari cake. Nggak nek
Yang membedakan bolu dan cake menurut saya dilihat dari proses pembuatannya, kalau bolu; telur dan gula pasir dikocok dahulu, baru dimasukan tepung dan mentega cair/ minyak sayur. Sedangkan cake, gula pasir dikocok dengan mentega, baru dimasukan telur satu persatu.

Jadi tersenyum sendiri, bolu itu bahasa Indonesia dari cake (bahasa Inggris). Namun lama kelamaan, terjadi pergeser, bolu mah cake kampung yang sedikit telur.

Kembali ke Bolu kukus.
Bolu ini hanya mempergunakan empat macam bahan. Resepnya juga  mudah diingat, dan tanpa bahan pelembut (cake emulsifier).
Bahan bolu juga mudah sekali didapat , hanya; telur ayam, gula pasir, tepung ketan hitam dan minyak sayur.
Untuk resep kali ini, bolu mempergunakan bahan dari tepung ketan hitam karena aromanya wangi ketan hitam sangat khas dan warna hitamnya, sungguh eksotik.

Thursday, December 3, 2015

Komposisi Fotografi Dasar

Memotret...
Kerjaan saya dari remaja. Sampai rela nggak jajan, demi membeli rol film. Kameranya juga masih pakai kokang. Kuno banget. Rol film isi 24 atau 36. Masukin rol filmnya di tempat gelap, soalnya takut kebakar filmnya. Fotonya asal cekrak cekrek. Hasilnya...ya gitu deh. Apa-apalah, asal ada foto buat dikenang.

Sekarang nih, jenis kamera beragam, lagi-lagi saya mengila. Mengila, karena tambah tak mengerti.
Sadar diri, atas kekurangan pengetahuan dasar fotografi, saya harus tetap terus belajar. Biar sudah berumur, belajar mah tak ada matinya *memotivasi diri sendiri, yippiie. Semangat!*
Alhamdulillah, ada undangan komunitas fotografi Bogor tentang fotografi dasar. Hah, ini bagus nih. Gratis lagi, kalo bayar, tentunya mihilll.

Tulisan ini agak telat posting, tapi...ilmu yang didapat masih membekas dalam dibenak saya, semoga saya tambah hebattt dalam fotografi. *Gaya banget, ekpetasinya tinggi bangettt*


Suasana workshop photografi dasar  (sumber: Kelas Rakjat)

Bertempat di kafe Beranda, Bogor[4/11]. Sore hari itu, saya berburu dengan mendung, semangat terus eike mah. Hayuk aja dijabanin. 

Wednesday, December 2, 2015

Sortir Kosmetik di Akhir Tahun.

Perempuan, pasti nggak jauh dari kosmetik. Saya termasuk yang suka berdandan dengan rias sederhana, agar wajah terlihat segar dan awet muda.



Bukan rahasia lagi di kalangan perempuan, belanja kosmetik: khususnya lipstik, suka lepas kontrol. Ada yang baru, warna sesuai selera, harga terjangkau, beli dan beli. Saya pun begitu, jadi 'korban iklan', tak bisa menolak godaan SPG cantik di caunter kosmetik (payah). Jurus merayunya, sungguh jitu.
Tambahan kosmetik saya dapat dari kakak, adik ipar dan Mama. Mereka suka salah beli atau nggak cocok kosmetiknya; lipstik, eye shadow, alhasil, semua lungsurnya ke saya, jadilah eike tempat pembuang kosmetik. *ini sangat menyenangkan*

Tahun akan berganti, dua puluh sembilan hari menuju akhir tahun 2015. Saatnya beberes dan bebersih kosmetik sudah  tumpuk menumpuk. Mumpung ada waktu, sortir kosmetik, simpen yang masih bagus, dan buang yang kadaluarsa. Jangan eman deh, daripada jadi beracun dan tak aman bagi kesehatan.

Tuesday, December 1, 2015

Setangkup Kata Cinta untuk Orang Tercinta

Kadang, mengungkapkan perasaan hati kepada orang yang dicintai. Tak selalu melalui bicara, namun serangkai puisi, untuk mewakili perasaan hati.
Hmmm...saya memang sedikit romantis.
Sebaliknya.
Dia sangat tidak romantis. 
Dua kutub yang berbeda, seperti dua dunia kami.


Antologi Puisi  Penerbit Fam Publishing
Cukup dua menit satu detik untuk membaca,
Kemudian, duduklah untuk memaknai ungkapan aksara ini.

Cukup dua menit satu detik
di antara kita
Setangkup kata cinta ini.
Sebagai bukti, bahwa kau yang tercinta.

Di Antara Dua Benua


Mentari bersinar di belahan benuaku
namun, Kau berpeluk dengan rembulan
Kala aku merangkul peraduan
Kau menghirup kopi sendirian
Saat aku, terbangun lagi
kau lelap, pulas...dalam mimpi
lalu, aku menatap detak jam
untuk menunggumu
untuk lima jam atau lebih
tik tak tik tak
tik tak tik tak

Monday, November 30, 2015

Ini Perhiasan Terbaik untuk Pernikahanmu Nanti, Nak


#Suara Hati seorang Mama untuk anaknya.

Bridal Ring (Sumber foto:Orori)

Hufp! lemparan bunga tangan pernikahan dari ponakan awal Nopember lalu, tertangkap saya. Ahhh, bahagianya. Ini khusus buatmu, Nak. Anak gadis Mama. Langsung Mama berdoa dengan banyak harapan untukmu, Nak. Kelak kaupun pasti akan melalui gerbang itu; Pernikahan.

Bunga tangan pernikahan untuk anakku
Pernikahan sesuatu yang didamba setiap insan, termasuk Mama. Ingin melihatmu bahagia. Menikah seumur hidupmu dengan pilihan hatimu. Mama tau, kau, gadis sibuk dan pekerja keras. Bagimu, bekerja dan bekerja, baru menikah.
Jika engkau menikah, pilihlah yang terbaik menurutmu, kekasih hatimu.

Kelak akan melingkar manis, Perhiasan di jari manismu sebagai mahar mas kawinmu. Pilihlah, cincin yang berhias berlian atau emas.
Tak mengapa Mama katakan, karena mahar seorang wanita, sebagai tanda untuk menghormati dan memuliakan seorang wanita. Harus diberikan dengan tulus dan iklas.

"Berilah mahar(mas kawin) pada wanita kamu nikahi sebagai sebuah pemberian yang penuh kerelaan..."(QS. An Nissa:4)

Mama yakin, calon suamimu akan memberikan perhiasan terbaik untuk pernikahanmu. Membeli cincin emas memerlukan waktu yang tidak sebentar tidak boleh terburu-buru, dari memilih model sesuai selera, mengukur lingkar jari, bisa kebayang repotnya bolak balik dan mencari toko perhiasan yang tepat. Pilihlah toko perhiasan yang terpercaya, perhiasan dengan harga terjangkau (banyak promonya) mudah proses pembeliannya dan melayani ubah ukuran, dan yang terpenting: garansi seumur hidup.

Sunday, November 29, 2015

Hujan Sore-Sore #November Rain

My drawing, Een Endah
Dua bulan sudah berlalu, aku mengutuki diriku sebagai lelaki penakut. Bagaimana aku bisa mengungkapkan perasaanku pada wanita manis itu. Hanya bisa terpuruk di sudut hati. Berkhayalpun aku tak berani. Dua puluh tahun yang lalu, aku pernah kecewa, hingga aku enggan jatuh cinta lagi.Aku menepuk dahiku, bodoh, bodoh, bodoh. 
Bagaimana aku bisa mengatakannya?

Saban hari, dengan sengaja aku makan di warung nasi sederhana. Tempat, Jamilah bekerja. Geraknya lemah gemulai, senyum santun yang tidak dibuat-buat. Aku selalu mencari cara untuk mendekati dirinya. Ahhh...lagi-lagi, kata-kataku tersangkut di tenggorokan. Pantaslah, aku selalu tak pernah bisa dekat dengan wanita. Aku memang pemalu, kalah sebelum perang.

Saturday, November 28, 2015

Melihat Dunia dari Prangko



Hobi saya memang rada beda. Orangnya juga suka yang kuno...Hahaha *tunjuk ke diri sendiri*

Filateli
Salah satu dari sekian hobi saya, adalah mengumpulkan prangko. Mungkin, anak sekarang langsung ngomong, apose?
Iyalah, masa kejayaan prangko sudah lewat. 
Tak ada lagi era kirim surat-menyurat, tergantikan dengan e-mail dan kurir layanan yang marak saat ini. Tersisihlah prangko (ini, kenyataan). Masa surat ditulis di secarik kertas dengan rapiii, lipat masukkan amplop dan dikirim lewat PT. Pos Indonesia mulai bergeser. 

Koleksi Perangko saya  (Dokpri)
Prangko, secarik kertas kecil berperekat, berguna sebagai alat bukti bayar melakukan layanan pos, sekarang, surat dikirim langsung dicap dengan pengiriman kilat, tanpa prangko.
Walaupun, filateli mulai menurun peminatnya, paling tidak saya masih menyisakan hobi saya pada cucu saya kelak. Masih tersimpan rapi di album filateli.

Friday, November 27, 2015

Nostalgia, Naik Klotok di Sungai Kahayan [Part 2]

Sengaja aku datang  ke kotamu.
Lama nian tidak bertemu.
Ingin diriku mengulang kembali.
berjalan-jalan bagai tahun lalu.

Sepanjang jalan kenangan, 
kita saling bergandeng tangan
Kau....

Stop!

Sampai disitu saja, syairnya lagunya, karena saya masih terlalu kecil saat itu, belum kenal perjaka...Masih kinyis-kinyis.

Nostalgiapun, bukan sepanjang jalan, tapi sepanjang sungai Kahayan, naik Klotok dari Palangka Raya ke Kuala Kurun.
Tepian sungai Kahayan   (dokpri)
Sore mendung bergelayut, November rain (18/11/14)
Saya berdiri di tepian taman kota di Kuala Kurun.. Setelah seharian menyelusuri Jalan Sangkurun, mengagumi rumah-rumah kayu yang tersisa.Klik di sini
Di ujung jalan, di depan pasar Kuala Kurun saya berhenti, memandang aliran sungai Kahayan yang berwarna coklat...Kemudian lamunan membawa kembali di tahun yang telah lewat. 

Pertama kali saya berkunjung ke Kuala Kurun tahun 1981, itupun ikut Mina(sebutan tante dalam bahasa Dayak, adik Mama saya) Namanya Mina Pancar pulang kampung. Tahun 1997 saya kembali ke Kuala Kurun, ketika nenek saya meninggal dunia. Cukup lama sekitar 18 tahun barulah akhir Nopember 2014, saya kembali ke Kuala Kurun.


Wednesday, November 25, 2015

Kembali ke Tanah Kelahiran, Kuala Kurun [Part 1]

Pernah saya menulis impian saya untuk kembali ke tanah kelahiran, Kuala kurun, Klik disini 
Ternyata, Allah mewujudkan mimpi itu di bulan Nopember 2014.


Jalan Sangkurun, kota tua Kuala Kurun  (Dokpri)
Tak terasa setahun sudah, saya pulang ke kampung halaman, walau tempat itu hanya sekedar numpang dilahirkan, bahagianya luar biasa. Tak sadar, baru sekarang, saya sempat menulis perjalanan ke Kuala Kurun, kampung ibu saya.

Tuesday, November 24, 2015

Menjunjung kotak kayu untuk kehidupan [Bibi Pencok]

Cerita perjalananku di Palang Raya. Kota tempat saya tinggal dulu.

Wanita separuh baya, di tengah panas matahari siang itu.
Kota Palangka Raya di bulan Nopember tahun lalu.
Antara kagum dan kasihan, melihatnya jalan terseok.
Tubuhnya tegak menjunjung kotak kayu persegi empat, berada di atas kepalanya. Kotak kayu berisi kaleng kerupuk bekas biskuis, cobek besar dan berbagai sayur, ditutup dengan plastik dan koran menghalau debu.

Bibi Pencok  (Dokpri)

"Pencokkk," teriaknya dengan logat Madura yang kental, "Beli pencok, Bo." tawar Bibi Pencok. Kebetulan saya sedang menunggu tante saya belanja di dalam pasar. Saya numpang duduk di warung, kepanasan.

Monday, November 23, 2015

Kitolod Bunga Katarak [KiddoMagz]


Selamat Pagi.
Tetap semangat di hari Senin ini.

Inspirasi dalam menulis cerita anak bisa didapat dari berbagai sumber, salah satunya tanaman yang sering kita lihat di sekitar kita. Menulis cerita anak, bukan hanya sekedar cerita , namun memuat  pesan moral serta manfaat dari yang dibaca. 

Cerita anak dibawah ini, dimuat di Majalah Kiddo, edisi 118, bulan Maret 2015

Cerita anak, manfaat bunga Kitolod  (dokpri)

KITOLOD, BUNGA KATARAK

"Jangan diinjakkk," Nini Katisen berteriak dari kejauhan. Sontak Bram berhenti, celingak-celinguk.
Bagi Bram, bukan masalah teriakkan Nini. Gara-gara kaget, serangga tangkapannya jadi lepas.
Segera Bram, memainkan jaring tangkapnya, husttt...kekiri dan kekanan.
"Jangan, diinjakkk," tegur Nini sekali lagi, wajahnya terlihat kesal.
Nenek berambut putih, berdiri tepat dihadapan Bram. Badannya kurus suka menggigil kedinginan, dan seakan mau tumbang terkena angin. Makanya, Nenek dikenal Nini Katisen, daripada nama aslinya.
"Bram, ndak nginjak apa-apa, kok," jawab Bram.
"Itu!" Nini Katisen menunjuk bunga berwarna putih, berukuran kecil di bawah kaki Bram.
"Inikan bunga liar," Bram membela diri.
Bram hapal betul, setiap habis hujan, bunga semak ini banyak tumbuh di selokan di tempat lembab, bentuknya seperti bunga melati.
"Ini banyak manfaatnya," Nini Katisem memetik 2 kuntum.
"Oh..." Bram membulatkan mulutnya, tidak percaya.
"Ini, bunga kitolod. Ayo kita kerumah," ajak Nini Katisen.

***

Sunday, November 22, 2015

#HARI POHON: Jangan paku tubuhku

Tadi pagi saya berniat pergi ke pasar dengan berjalan kaki. Tujuan utama sih, olahraga, plus belanja dapur.  
Baru beberapa meter keluar rumah, mata saya tertuju pada sebatang pohon palem tua, kering dan kurus. Ada plang iklan gratis yang di paku di batangnya. Sepanjang jalan saya ingat itu pohon. 

Kebeneran kemarin adalah hari pohon, tanggal 21 Nopember 2015, moment yang tepat buat curhat. #HARI POHON SEDUNIA
Jangan paku tubuhku...(Dokpri)
Saya merasa miris, *agak melow, tapi ini nyata* seandainya pohon itu bisa bersuara, tentu akan kita dengar jerit tangis kesakitannya.
Pasti kita tidak akan tega.
 "Ahh, En, cuman sebatang pohon , segitu lebaynya."
Mungkin itu kalimat yang diucapkan orang kepada saya, bahkan tadi pagi, saya mundur-mundur mau ambil foto pohon diantara lalu lalang kendaraan, banyak yang lihat.

Serius , ini serius, ungkapan perasaan hati saya.  Kasihan sekali melihat  pohon ini. Pohon juga makhluk ciptaan Allah. Berhak untuk hidup. Coba seandainya, pelaku pemasang iklan gratis ini berpikir, jika ia menjadi sebatang pohon, bagaimana rasa sakitnya tubuh dipaku? 


sakit.

Saturday, November 21, 2015

Kuliner Bogor: Bubur Ayam Kabita

Masih bercerita Kuliner Bogor, yang deket rumah saya.

Warung bubur ayam Kabita, dalam masa ke masa, dalam ingatan saya. Maklumlah, warung ini letaknya cukup dekat dengan rumah saya. Bahkan, semenjak saya masih gadis di tahun 1990. Sampai akhirnya pindah jadi Warga Bogor tahun 1998. Saya tetap menjadi penikmat setia bubur ayam ini.

Bubur ayam Kabita, kuah nya meluap menutupi bubur (Dokpri)
Sudah menjadi kebiasaan warga Bogor, termasuk saya. Sarapan selalu mencari yang praktis, selain nasi uduk, lontong sayur, gorengan, salah satunya pilihan sarapan, bubur ayam. Makan pagi itu sangat penting untuk menambah energi di pagi hari, sehingga lebih konsentrasi pada pekerjaan. Saya lebih memilih sarapan dengan bubur ayam, sebab tidak membuat perut kosong langsung kaget, dibanding sarapan dengan makan berat.
Warung yang tak pernah berubah (Dokpri)