Friday, March 20, 2015

Aku berpindah ke lain Hati| Bus ke Naik Kereta Api

Kereta Api ku
Kalo ditanya," kenapa yei biasanya naik bus, sekarang malah milih kereta api?"
Ini, alasan saya secara pribadi.
Jujur, saya nggak kuat menahan kencing. Bus jurusan Jakarta-Cirebon, mana ada WC-nya. Nah, kalau kebelet, otomatis harus menunggu bus singgah di SPBU...Tersiksalah eike.
Sering juga, saya sudah bilang ke Pak Supir, berhenti sebentar. Malah bus, bablaaaas terus. *Gimana nggak nyesek.

Wednesday, March 18, 2015

Cobain Empal Gentong, Yuk!

Empal Gentong, Kuliner khas Cirebon
Duluuu, saya kira, yang namanya Empal gentong itu, daging sapi yang dibuat empal atau gepuk, terus dimasak di dalam kuali atau gentong.
Ealahhh, ternyata salah.
Maklumlah, saya hanya kira-kira saja.
Nah, semenjak orang tua pindah ke kampung Cikalahang, Sumber, Cirebon. Baru saya tau, apa itu empal gentong? 


Empal gentong itu ternyata semacam soto berwarna kuning dengan kuah kental bersantan. Dimakan dengan lontong atau nasi (suka-suka sajalah), bertambah okehhh...beri emping melinjo, kerupuk kulit, acar timun, dan sambal cabe kering bubuk. Ini bedanya empal gentong dengan soto berkuah lainnya. Sambalnya terbuat, dari cabe kering bubuk, seperti sambel kering mie instans itu, loh!
Walau cabe bubuk, jangan di sangka enggak pedas, hati-hati, jangan ngambil kebanyakan. Kalau terlanjur kepedasan, saya ada tips, berilah perasan jeruk nipis pada kuah. Itu akan menetralisir rasa pedas. Cuman, perasan jeruk nipis jangan kebanyakan...kecut. Bagaimana menetralisir kecuttt....Mintalah, tambah kuah.

Sunday, March 15, 2015

Kriuk-Kriuk Rengginang

Rengginang
Bertamu ke rumah saudara di kampung. Saya sampai ngiri, mereka selalu menyediakan kue atau camilan untuk tamu. Tamu sangat di hormati, itu ciri masyarakat pedesaan. Baru saja duduk, segelas teh tawar hangat sudah disuguhkan. Di meja tamu selalu ada toples  penuh camilan, salah satu Rangginang. Rangginang, seperti wajib ada. Awalnya saya heran, Rangginang lagi, rangginang lagi. Maklumlah, saya berdarah Sunda dan Dayak. Jadi, tidak mania dengan cemilan ini.


"Mangga dicobian, Neng"
Tawaran teramat santun, saya tak sanggup menolaknya,  takut tersinggung sang tuan rumah. Apalagi yang kasih Uwa saya. Kalau saya menolak, bisa-bisa dipecatkan jadi ponakan. Kriuk-kriuk, renyah gurih. Makannya di nikmati, baru berasa, enaknya rangginang.

Susahnya Jadi Lelaki | Arak Pengantin Khitan

Sudah menjadi tradisi di Dukupuntang. Setiap anak yang akan di khitanan, biasanya di arak keliling kampung. 

Berbagai cara, ada yang langsung naik kuda beneran   atau naik sisingaan. Sisingaan, anak akan duduk di patung singga yang di panggul empat orang dewasa.

Kebetulan, hari ini melintas di depan rumah. Suara musik live, lagu dangdut  Pokoke joget, mengundang saya untuk berlari ke pinggir jalan. Arak-arakan panjang mengiringi dua bocah menjelang balig. Bocah lugu itu memakai kostum Gatot kaca, atau Arjuna...nggak jelas. Di hias kumis dari pensil alis, aihh! tampak lucu.

Pemakaian, kostum Gatot Kaca supaya menjadi lelaki yang kuat perkasa, setia...Syah sebagai lelaki Indonesia.

Coba sekali-kali, pakai kostum lain, seperti Superman atau Batman ya...Sama-sama Hero. Eits, eta mah bukan Indonesia.

Friday, March 13, 2015

Majelis Taqlim Choirunn Nisa Cikalang | tentang Mamaku

Mamaku (Kanan) dengan teman sebaya
Pagi hari, Mama saya, Hj. Ade Kusmini, sudah bersiap pergi ke pengajian. Setiap hari Jumat, majelis taqlim Choirunn Nisa diselenggarakan di dua tempat secara bergantian,  mussola Ar Rahman dan Masjid Jami Al Hidayah di Blok II Desa Cikalahang Kecamatan Dukupuntang Kabupaten Cirebon. Sebulan sekali diadakan pemeriksaan kesehatan oleh petugas Puskesmas Dukupuntang.
Alhamdulillah, Mama saya pendiri Majelis taqlim Hairun Nisa delapan tahun yang lalu. Mama juga mendirikan Grup Qosidah Choirunn Nisa.

Thursday, March 12, 2015

Warung Nasi Ampera Cirebon.



Sambel trasi dengan wadah Jub'lek
Hari ini saya refresing ke kota. Jarak kampung saya, Cikalahang ke kota Cirebon memerlukan waktu sekitar kurang dari 45 menit. 
Sesampai di Cirebon, langsung makan siang.Takut keburu pingsan kelaparan, *Walah lebay kiyeh!   Cuaca Cirebon yang panas, memang membuat lapar dan ngantuk.

Saya memilih makan di  warung nasi Ampera. Di Cirebon Warung nasi ini, mempunyai dua cabang. Salah satunya di jalan Siliwangi no. 247. Tepatnya di seberang Pusat Grosir Cirebon. Biar mantep, saya kasih nomor teleponnya (0231) 201205.

Warung Nasi Ampera Cirebon merupakan cabang Warung nasi Ampera kebon kelapa Soekarno Hatta-Bandung.
Memasuki warung, di sambut dengan tulisan kalimat  Wilujeng Sumping  atau Selamat datang...*Coba kalo diputarkan lagu gending Sunda, pasti  warung nasi ini, tambah mantef.

Wednesday, March 11, 2015

Bakso Istigfar Bandung

Berjalanan saya menuju rumah orang tua di kampung Cikalahang, Cirebon.[7/3]
Saya lewat jalan Raya Cikalang,  Cileunyi, Kabupaten Bandung, tiba-tiba hujan rintik. Perut nyelekitttt bikin makan, padahal tadi sudah sarapan bubur ayam, yaaa..lapar lageh *aleysaaan*

Udara dingin begini, paling cocok, makan baksolah, ya...*Setujukan.
Saya masuk ke warung bakso, tempatnya bersih, pramusajinya ramah.
Pilih-pilih menu, akhirnya saya pilih bakso telur.
"Astaghfirullahal 'adzim"
Saya mengucap Istiqfar, semangkuk bakso komplit, baksonya besar banget. Isi daging bakso merupa telur ayam dan cincang. Pas  sekali, nama bakso ini, bakso istiqfar

Alhamdulillah, rasa baksonya nendang enak banget. Rasa ladanya berasa, walau bentuk baksonya besar tak mengurangi rasa enak bumbunya.
Sambil menikmati bakso Istiqfar Mang Dadang ini, saya berpikir.
Dalam setiap kunyahan bakso yang enak ini, saya diajak pemilik warung, untuk selalu ber-istiqfar. Sadarlah saya, saat ini makan enak, sementara, di luar sana masih banyak orang yang kelaparan dan kekurangan, untuk beli beras saja susah, apalagi bakso.
"Astagfirullah" saya ucapkan berlahan.
Ya Allah Ampuni dosaku.

Tuesday, March 10, 2015

Ruang Terbuka Keluarga |Alun-Alun Bandung

Wisata jalan jalan ke kota Bandung, tak lengkap jika belum ke alun-alun. Saya memang tak bisa membedakan, kondisi alun-alun Bandung, dulu dan sekarang. Yeiiyalahhh, eike baru pertama kali kemari.
Alun-alun ini letaknya persis di depan Masjid Raya Bandung, masjid ini dulu di kenal 'Masjid Agung'.

Yang menarik bagi saya, alun-alun ini, seperti ruang keluarga,  ruaaameee sekali. Saya kira ada pesta kebun, warga kota kembang tumplek tumpah ruah di sini. Baru kali ini melihat kegembiraan warga,. Anak-anak berlari bermain bola, orang tua memperhatikan anak, sembari ngobrol, rebahan leyeh-leyeh. Muda mudi pun berkumpul kemari, tak lupa berfoto ria. Saya mau selfie, malah diprotes...Heudeuh! gagal dah eksis eike.
Alun-alun Bandung ini berubah sejak di resmikan Walikota Bandung Ridwan Kamil, pada hari Kamis, tahun lalu [31/12/14].

Monday, March 9, 2015

Hari Perempuan Sedunia



Hari Minggu, 8 Maret, ditetapkan sebagai hari perempuan sedunia. 

Jujur, hari yang baru saya tau, di tengah kesibukan sebagai perempuan.
Ternyata, ada satu hari yang istimewa yang layak dirayakan wanita, hari ini.

Secara leksikal ( KBBI)

Arti kata 'perempuan' adalah manusia yang memiliki alat kelamin perempuan, dapat menstruasi,  hamil, melahirkan anak dan menyusui.
Secara luas, perempuan sebagai referensi untuk lebih memudahkan membedakan dengan laki-laki.

Perempuan= per-empu-an.

Makhluk yang di-empukan. Memiliki kedudukan yang mulia seperti perempuan.
Wanita= Wani Ing  Tata (bahasa Jawa)
adalah sosok wanita di harapkan memegang teguh tata krama.

Sunday, March 8, 2015

Nasi Padang is Oke, selera saya.

"Mau kemana, kita makan siang hari ini?"
Aku cuman diam, mau kemana, di mana, dan makan apa. Nurut sajalah...Mau usul, simpen dalam hati.

Berjalan menyelusuri trotoar, sambil bercanda. Tak lupa, foto selfie dan narsis.

"Di situ saja, ya. Mau?" sambil menunjuk rumah makan di seberang jalan.
Iyess, nasi Padang itu selera saya.
Rumah makan Trio Jaya Bogor, jalan Belitung Bandung, Jawa Barat. Rumah makan yang menyajikan hidangan khas Padang. Piring kecil yang banyak berisi beraneka ragam masakan tersaji di meja kami.Saya selalu kagum dengan ketrampilan pramusaji bawa piring-piring kecil di tangannya. Sekali angkat, bisa jadi 10 piring, hebatkan.
Aneka masakan Padang yang berbumbu kental bersantan, sajian yang tak bisa ditolak, yummy. Makan, kenyang, di hitung, lalu bayar..Tenang, ada bos yang bayar..*modus.

Sarsaparilla | Minuman tempo doeloe

Nostalgia dalam sebotol minuman. 

Rasanya seger manis, hati jadi senang.

Apalagi minum sebotol berdua itu, rasanya campur aduk ya, Bro.

Kalimat indah, ingat jaman dulu...'minum sebotol berdua' bukan  kenapa-napa. Karena kurang uang jajan, jadilah minuman juga berbagai. Berbagi berdua. 
Minuman segar ini, jadi fovorit kalo udara panas, maklumlah masih jarang minuman soft drink seperti sekarang. Minuman segar yang bersoda akan bertambah nikmat kalau diberi es batu. Nikmat sekali. Untuk beli, banyak tersedia di warung kelontongan. Nah itu, masa lalu, sekarang agak susah di temui. Banyak minuman bermerk soft drink, membuat minuman ini bagai tenggelam. Hidup bosen mati tak mau.
Ternyataaa, 
Minuman tempo dulu, saya temukan di Warung Kopi Purnama Bandung. [6/3]
Limun Sarsaparilla.

Saturday, March 7, 2015

Nyeruput Cai Kopi | Warung Kopi Purnama Bandung

Ada yang tak lengkap dalam sehari, kalau tak nyeruput ngopi. Itu menurut saya yang pengemar kopi...Ada yang hilang, gitu deh!
Kata teman saya yang mengajak jalan-jalan, tak sahlah ke Paris Van Java,  tak mengunjungi kedai kopi legendaris. Saya pun tertarik...Kemonlah, walau sudah sore.

Untuk mencapai kedai kopi, kami belok kanan di antara pertokoan. memang letaknya tidak berada tepat di jalan besar yang di lewati angkutan umum.

Saya harus mempercepat jalan mengikuti jalannya teman. Apa sih, yang bikin semangat? Katanya, mau bernostalgia di masa muda dulu. Wokelah, kita nurut sajalah.

Friday, March 6, 2015

Tak Kuasa Menolakmu, Coklat.



Kumat deh, penyakit eike, kangen rumah. Liburan bersama teman selama 6 hari, mulai berasa cape gitu, deh. Molaiii, males makan...* soalnye, apa aja makanan enak, siiikattt, Bleh! Kekenyangan, mulailah merasa jenuh.

Sedikit stres dan sakit kepala...*Faktor usia membuat daku tak seperti muda dulu, penuh semangat kemana saja. Sekarang, mending di rumah aja, ngobrol sepuasnya.

Pagi ini, saya mulai terasa efek cape. Tawaran bubur ayam pun, saya tolak dengan santun. Secangkir kopi pahit dan coklat Swiss oleh-oleh dari seorang teman...hhmmmm, nikmat sekali.

I don't care,  katanya coklat itu, makanan yang tidak sehat...*hehehe, maaf yang tidak setuju.

Thursday, March 5, 2015

Massage | Indra Raba Wiyata Guna Bandung

Baru beberapa hari di Bandung. Badan pegel, masuk angin...padahal, kerja cuman makan, tidur, jalan...*umur emang nggak pernah bohong, hahaiii, malu deh eike.

Solusi terbaik, pijatlah seluruh badan, melemaskan otot, menghilangkan stres.

Hanya dengan naik angkot warna unggu, saya sampai di panti Wyata Guna. terletak di jalan Padjajaran. Panti pijat Indra Raba ini, dijamin aman dan dikelola Departemen Sosial. Untuk menuju panti pijat, saya naik ke lantai atas, di sana siap relaksasi.

Saya Suka Karedoknya | RM. Sari Rasa Bandung

Jadwal hari ini, makan siang di RM. Sunda Sari Rasa Jln. Katamsi 49 Bandung...*Jujur, saya selalu siap, diajak makan, apalagi gratisss :)
Saya memegang falsafah : Rezeki jangan pernah di tolak.....ditraktir makan, oleh teman asli Cimohai, bertahun tahun tinggal Swiss. Lagian dia yang semangat, berburu kuliner memenuhi kerinduannya pada makanan Sunda dan berburu matahari.Wajarlah saya todong ngajak makan...*pemaksaan bangetkan.
Bandung, siang berangin, saya dan gerombolan, tiba ke rumah makan, yang 'katanya' selalu ramai. Apakah, karena kami tiba jam 01.15 WIB, jadi rada sepi.

I don't know, I don't care, hawong saya juga pelancong.


Wednesday, March 4, 2015

Ke Bandung | Double Sabar, Chin.



Saya berdiam di Bogor, kalau menuju Bandung, paling lama 3 jam.

Tapi berhubung saya tidak tau jalan kemana-mana di Bandung. Simple, saya pakai travel Cipaganti, jemput antar di tempat Rp 130.000. Kalau tiket antar Pool BTM- Pasteur, Rp 100.000,-

Saya janjian bertemu seorang kawan jam 4 sore. Sesuai perjanjian, saya dijemput jam 09.00 wib. Jemputan yang terlalu pagi buat saya, alasannya jalan di Bandung macet...Wokelah! never mind

"Bu, saya sudah di depan rumah," telepon dari driver. Lah! mana mobilnya. Aihh, cilakak...rumah D2 lain RT.
Terpaksa saya mengalah, menuju mobil dengan hati kesal. Sudah saya kasih alamat dengan suangattt jelas. D2 RT01. Kadang hal kecil seperti itu, di sepelekan. akhirnya...saya  yang mengalah. Ya sudah, tak mengapa. Orang sabar,kan kekasih Allah.