Monday, December 21, 2015

Philips Mother's Day Cooking Class

Belajar di waktu muda bagai mengukir di atas batu.
Belajar di waktu tua laksana melukis di atas air.
Ungkapan itu, benar adanya, belajar dimulai sejak usia dini, karena  anak itu bagaikan mengoreskan tinta di kertas kosong.
Dan, pendidikan anak di mulai dari ibu dan lingkungan keluarga. Baik atau tidak, tergantung cara mendidiknya.

Pendidikan yang paling mudah, untuk mempererat dan membangun komunikasi yang baik antara ibu dan anak, di mulai dari dapur. Sederhana sekali. Sebuah studi yang dilakukan oleh American Heart Asosociation menunjukkan memasak dengan anak, mempunyai  beberapa manfaat diantaranya adalah mendorong anak untuk mencoba makanan sehat. Orang tua dapat memiliki waktu yang berkualitas dengan buah hati sehingga ibu bisa semakin mempererat hubungan komuniksai dengan anak-anaknya. Manfaat lain, mengajarkan sejak diri kebaikan memasak di rumah. 



Alhamdulillah, bertempat di Hotel Pullman-1 Section of Grand Thamrin, Jalan M.H Thamrin no. 59. Jakarta(17/12) saya diundang, dalam rangka Hari Ibu 22 Desember 2015. Philips Indonesia, bagian dari Royal Philips menyelenggarakan "Philips Mother's Day Cooking Class" dengan menampilkan pakar kuliner Indonesia dan juga idola saya, Pak  Bondan Winarno, serta chef muda berbakat, Yuda Bustara.

Tersedia dua meja untuk registrasi: peserta dan media
Sebelum acara dimulai, dilakukan registrasi untuk undangan media dan peserta , kupon doorprize. Tak lupa, sarapan roti dan minum teh atau kopi...Alhamdulillah di suguhkan pula makan siang, yang enaknya, muantaf.

Mother's Day Cooking Class. Philips Inovation for Indonesian, dihadiri  ibu-ibu yang terpilih dari berbagai kelompok arisan dengan latar belakang berbeda. Mereka merupakan7 kelompok arisan pemenang kontes foto "Arisan Philips Bareng Pak Bondan". Ibu-ibu cantik dengan memakai warna baju yang sama sesuai kelompok terdiri dari: grup Omah Parenting , grup Ummahat Sholehah, grup Taman Binar, grup Cool Moms, arisan Eksis Happy, grup Mom Eksis(Moxis), grup Celoteh, serta  grup The Urban Mama 1, grup The Urban Mama 2, grup The Urban Mama 3. Ruangan begitu seru, belum apa-apa sudah ruameee. Buibuuu, booo.


Acara dimulai jam 10.15 WIB. 
Ada 3 sesion, yaitu bincang-bincang, demo masak dan kelas memasak. 

Bincang-bincang dengan narasumber:Pak Bondan Winarno, Pakar Kuliner Indonesi. Chef Yuda Bustara dan Marketting Manajer Personal Health. Philips Indonesia, Maria Veronica Simanjuntak.

Sudah menjadi sifat alamiah seorang ibu, sebagai gatekeeper dalam keluarga, selalu ingin memberikan segalanya yang terbaik bagi keluarganya dari mencukupi nutrisi dasar keluarga.

Untuk memfasilitasi hal tersebut, Philips meluncur berbagai produk peralatan dapur inovatif,  yang dilengkapi tehnologi terkini, yang membantu para ibu untuk memasak dengan mudah, dan cepat, sekaligus menjamin keamanan anak-anak dalam membantu proses memasak di dapur. Baru-baru ini, sekitar bulan September, Philips meluncurkan tiga varian terbaru penanak nasi (rice cooker) Philips, selain diesain yang menarik, katanya (maaf, karena saya belum pernah mencoba)keunggulan lain, dilengkapi panci lima lapis yang unik dan anti lengket sehingga mudah dibersihkan, serta anti gores sehingga tahan lama.

Menurut penuturan Pak Bondan Winarno, cara mudah menjalin  ikatan ibu dan anak. dengan melibatkan anak  turut merasakan proses memasak sehingga anak menyukai kegiatan memasak.  


Tetapkan hari Sabtu atau Minggu, sebagai quality time di dapur, masak bersama di rumah. Perkenalkan kepada anak bahan-bahan masakan, dengan bersama pergi belanja di pasar. Ini sekaligus, mendidik anak mencintai produk lokal. Belajar nutrisi dari tangan pertama dari ibunya. Belajar cara memetik bayam, hingga proses mengolah memasakan. Anak akan merasa hasil masakannya sendiri, sebuah kerja sama , memikul tanggung jawab, menyelesaikan suatu tugas dan menghadirkan kebanggaan pada diri anak," Ini masakan saya"

Dalam bincang-bincang ini,  ada beberapa tips Pak Bondan Winarno:
* Pilihlah menu yang pas disesuai kebutuhan keluarga masing 
* Sesuai budget 
* Perkenalan masakan dari luar daerah sendiri, ini dimaksud agar anak mengenal beragam makanan. Memperkenalkan berbagai makanan bertujuan agar lidah anak menjadi cerdas, bisa menerima makanan apa saja, bisa memilih nasi terbaik seperti dimasak dari penanak nasi. Semakin cerdas lidah anak, ia dapat menentukan makanan yang enak, lebih enak, makyuss, topmarkotop dibanding masakan lain.
* Jangan membawa tahyul ke dalam dapur. Makan kelapa muda membuat cacingan. Ajarkan kepada anak, tidak ada makanan yang tidak baik, semua baik. Biasakan dengan hal logis.
* Lebih kreatif dalam mendidik anak di dapur, salah satunya mengajarkan makanan mentah, seperti mencoba masakan nusantara, contoh; trancam, lawar, karedok. Anak akan mencintai dan tidak memilih makanan.
* Jangan dilarang. Ketakutan orang tua yang berlebihan melarang memegang pisau tajam, alat dapur listrik berbahaya, tidak baik bagi perkembangan anak. Jangan dilarang, mereka akan waspada sendiri. Sebaiknya masih dalam pengawasan orang dewasa (tips terakhir ini, menohok saya, karena dulu saya selalu melarang anak mempergunakan pisau *kuatir berlebihan*, akhirnya, si gadis hingga kini tak mahir mengupas buah mangga) 

Chef Yuda Bustara  mengatakan, belajar gizi  di mulai dari rumah, termasuk mengenal warna, berbagai warna sayur-sayuran dan mengandung nilai gizi dan vitamin. Sebenarnya, prilaku anak itu mencontoh orang tuanya, untuk itu hindari untuk selalu jajan makanan di luar, biasakan makan bersama dengan praktek memasak langsung di dapur.

Menurutnya, memasak itu mudah dan praktis dengan adanya tehnologi saat ini, ngapain susah ngulek, jika ada tehnologi lebih aman dan praktis, seperti produk peralatan dapur inovatif dari Philips.

Ini dibenarkan Pak Bondan Winarno yang sudah mencicipi berbagai makanan di berbagai belahan dunia. 

Tidak ada perbedaan masak tradisonal dengan cara modern, intinya terletak pada  proses memasak, baik cara tradisional dan modern. 
Di masyarakat Indonesia masih ada kepercayaan, menggulek bumbu masakan lebih menghasilkan cita rasa masakan yang lebih lezat. Padahal, sama saja, bedanya, pada proses pembakaran, ada aroma kayu, ngulek tidak menghasilkan panas, sedangkan foodprocessor menghasilkan panas. 


Harapan dari acara Kelas memasak dengan Philips, ketika pulang nanti, ibu-ibu tetap mempraktekkan makanan yang sehat di rumah. Cara memasak yang aman, mencintai makanan yang di masak bersama.

Kelas Memasak dengan Peralatan Dapur Philips


Kelas memasak hari ini, dipandu oleh Chef Yuda Bustara
Chef Urban 
Semua peralatan memasak  menggunakan berbagai macam peralatan dapur inovatif dari Philips. Terlihat diatas meja peserta  kelas memasak, terdapat berbagai produk, Philips hand blender, Philip Table Grill, juicer dan rice cooker.

Bersiap untuk cooking class dengan peralatan dapur inovatif Philips
Rice Cooker Philips seri Premium Plus
Chef Yuda,menjelaskan keunggulan penanak nasi Philips seri premium plus yang berwarna hitam berpadu silver (HD3182) memiliki lapisan proceramix yang tiga kali lebih keras dari lapisan biasa, jadi penanak nasi ini, bagus sebahai penghantar dan penahan panas secara merata dan memastikan setiap butiran nasi masak dengan sempurna, lebih awet dan tahan lama, penutup bagian dalam dapat dilepas dan dicuci, fungsi pemasak otomatis. Yang unik, Rice Cooker Philips dilengkapi menakar perbandingan jumlah air dan beras untuk penanak nasi, jadi nggak perlu repot mengukur dengan jari telunjuk.


Ada 4 resep varian masakan nasi yang mudah namun bernutrisi dan cocok untuk anak-anak, seperti, Nasi Kuning in Rice Cooker, Nasi Burger, Rice Puding dengan buah Tropis, Fast Chicken Rice Bowl

Nasi Kuning in  Rice Cooker Philips
Tips membuat nasi kuning, dari Pak Bondan Winarno, kenali berasnya terlebih dahulu, karena beras memiliki karakter masing masing. Ada beras yang cara menanaknya mempergunakan air yang banyak atau ada yang sedikit sudah masak. Jadi ini penting untuk menghasilkan masakan nasi kuning yang lezat dan pas matangnya, tidak lembek dan pera(keras)

Untuk menghasilkan nasi kuning tidak lengket dan masak sempurna dengan rice cooker Philips, setelah tombol warm hidup, nasi kuning harus dianginkan beberapa menit. Keunggulan rice cooker Philipa ini, nasi tetap hangat selama 48 jam, handlenya pun tetap dingin. 

Puding Nasi Topping Mangga
Puding nasi, di negara Turki digunakan sebagai deserst atau makanan manis, sangat digemari sebagai takjil(makan berbuka puasa) di bulan Ramadhan. Rasanya mirip risotto, bubur nasi. 

Perlu di ingat,memasukan gula pasir, setelah puding nasi masak, karena kalau dimasukkan di awal masakan, gula pasir cenderung menjadi karamel.


Cara penyajiannya, tambahkan susu,jadi benyek-benyek basah, tambahkan choper mangga, gula dan jeruk lemon. Di Turki, topping rice pudding memakai crakker, di Indonesia bisa di ganti dengan emping, ini sekaligus berfungsi sebagai sendok.  


Sembari mencicipi puding nasi, Pak Bondan berkata, " Ini nih, nggak enak, tapiiii eunakkkkk banget"



 Rice Burger
Umumnya anak-anak susah dikasih nasi, bosan. maunya burger dari roti. Untuk menyiasati, bisa di buat olahan dari nasi. Burger nasi.

Dengan mempergunakan table grill Philips, tidak menggunakan minyak dan  memakai listrik hemat energi bebas asap. 

Campur daging cincang, garam dan merica secukupnya, bentuk bulat. Masak  daging di atas griller, dengan mempergunakan sedikit mentega.Panggang daging, harus matang sempurna dengan berubah warna menjadi coklat. Daging cincang, bisa juga diberi sayuran hijau dan merah. Masukan kuning telur, tepung, untuk mengikat daging.
Table  grill Philips, sebenarnya ini incaran saya...keren sih.
Memanggang tanpa asap
Rice in Rice Cooker, dibentuk bulat tipis dengan ditekan agar padat.Pangang sebentar. 
Penyajian burger nasi, nasi di beri saos tomat, keju, selada, mustard. Satukan semuanya, taraaaa, rice burger untuk anak siap disajikan, hangat dan lezat.

Rice Bowl
Chicken Teriyaki. Cara singkatnya,  ayam dipotong kotak, kecap asin, tepung maizena agar sedikit agak cruncy. Aduk hingga rata, marinase sebentar. 
Sambil menunggu didiamkan.Panaskan mentega diatas table Grill Philips, cukup 2 menit saja. Tumis bawang bombai (supaya harum dn gurih) hingga layu, tidak perlu penyedap, karena rasa bombai sudah menjadi penyedap alami. Masukkan ayam, tumis selama 2 menit. Tuangkan saos teriyaki. terakhir masukkan irisan daun bawang 
Fast  Chicken Rice Bowl, siap dibawa untuk bekal anak dan keluarga. Untuk 4 resep variasi masakan nasi bisa dilihat klik disini

Bulatkan dan puk puk nasinya, komunikasi ibu dan anak

Heboh...Praktek tak semudah teori.

Hampir mendekati 60 menit terakhir, ibu-ibu mulai panik, namun ada pula yang sempat selfie...heudeh, ibu masa kini. Saya jadi gemesss.
Juri Pak Bondan, sedang meperhatikan cara kerja pasukan ibu-ibu Arisan
Akhirnya, seluruh masakan di nilai oleh Pak Bondan Winarno, katanya sambil bergurau; rada susah mencari grup favorit, kecuali disediakan amplop..Hehehe. Toplah Bapak kita satu ini.
Inilah juara favorit, grup Ummarat Sholehah.

Juara foto Arisan eksis, dimenangkan oleh grup Eksis Happy dan Arisan Cool Moms, masing-masing mendapat voucer sebesar 2 juta.

"Ibu senang hadir diacara Cooking Class with Philips" tanya saya dengan seorang peserta.

"Menyenangkan, memasak dan menambah pengetahuan," Ibu Yeni, dari grup Taman Binar. Serpong, apalagi ibu ini mendapat juara dari aploud foto di Instagram...tambah dobel bahagianya.

Pak Bondan, nggak sempat minum kopi, ditodong foto bersama
 (sebelum acara mulai)

Pasukan Blogger KEB, yang berbahagia, 
membawa pulang setrika Philips terbaru GC160




















10 comments:

  1. Ahahaha, iya ya, itu takhayul makan kelapa parut bisa kena cacing kremian. Trus tanda2nya matanya kricep-kricep , duh ini benar-benar lucu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hooh, terus garuk garuk pantan, dikasih minyak goreng, supaya kreminya keluar.

      Delete
  2. Replies
    1. Sama, aku mau juga, tak kira aku dapet doorprize...ternyata, belum beruntung

      Delete
  3. Jangan membawa tahayul ke dalam dapur.. bener emang orang jaman dulu suka sama tahayul ;) --> makan kacang bikin jerawat #eh :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, makan pisang dempet ga boleh, padahal sih, biar berbagi, tetapi malah jadi tahayul.

      Delete