Saturday, December 18, 2021

Periksa Gigi di Klinik Medikids Wakaf Bogor Serasa Menjelajah Penjuru Dunia

"Neng, bawa noh, anaknya ke dokter gigi, kesihan nangis terus,' saran saya, (kaya nggak tau aja; lebih baik sakit hati daripada sakit gigi, sakittt nya tuh di sini!)
"Pernah dibawa, Bu. Belum apa-apa, udah nangis kejer, takut dicabut. Ini giginya goyang aja, Bu"
Trusss, dibiarkan gitu, cabut pakai benang...
Mama Muda beranak lima, tetangga rumah, harus diedukasi, karena persoalan gigi susu, memang suka diacuhkan.

Banyak yang bilang: Itukan gigi susu, nanti tanggal juga berganti gigi permanen.
Duhai, Millenial Parent, kamu harus tahu; sesungguhnya, kesehatan gigi permanen itu dipengaruhi gigi susu. 

Kesempatan hadir dalam Soft Opening Medikids wakaf Bogor(12/12/21), Ruko The Plasa, Perumahan Bukit Cimanggu City Health talk seputar pentingnya rutin cek gigi dan melengkapi
vaksinasi sebagai proteksi diri anak dan keluarga, memberi pencerahan bagi saya, walau tak mama muda lagi.

Friday, December 10, 2021

Nikmatnya Sate Lilit, Bonusnya Tarian Lalat

Sarapan hari ini, dikasih tetangga: nasi hangat, terik tempe, dan sayur nangka muda...Masya Allah, nikmattt, apalagi makan bersama di teras rumah, mengunyah sambil ngeghibah.
Yang penting, makanannya bersih dan enak, walau sederhana.

Nikmat kedua, tiba-tiba ditelpon kawan baik,
"Sep...Mumpung Jej di Bali, jali-jali, kita makan siang...capcus, keki kesindang."
Rezeki.
Memang nggak pernah ketukar, pas benerrr.

Thursday, December 9, 2021

Jenderal Mabuk| kuliner dari Banjarmasin

Wisata yang paling menyenang, bagi saya pribadi; adalah mencoba berbagai masakan dan kue dari berbagai daerah di Nusantara. 
Lidah saya sungguhlah ndeso, tak tergantikan dengn kuliner modern. Back to kampong
Itulah saya. Kriteria makanan nikmat itu, simple aje. Makananan yang lezat di lidah dan nikmat di kantong...(bilang aje nye: tak mau rugiiii). Habis makan, kenyang dan tak penuh menyesal. Coba kalo, habis makan, terus lihat bill-nya yang maha dasyat, ituuu! sakitnya nya tuh disini...nyesek, mau di keluarkan, nggak bisa lah ya. 
Sebenarnya ini, traveling tahun 2014, menemani Mama saya yang ingin berkunjung ke saudara dan kampung halaman di Kuala Kurun, Kalteng. Alhamdulillah, saya berkunjung ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan [12/11/14]. Sarapan sudah, nasi kuning iwak haruan. Seperti kebiasaan saya, rasanya enggak komplit sebelum makan kue (orang Kalimantan, tak makan kue, ada yang kurang dalam hidup ini).

Kue dalam bahasa Banjar dinamakan wadai. 
Sebuah warung sederhana, di samping Hotel Bee. 
"Bajualan apa pian, cil?"
lalu si Acil(tante) menyebutkan berbagai jenis wadai yang dijajakan di meja warungnya.
Semua wadai sudah pernah saya rasakan, maklumlah, saya besar di Palangka Raya, kue-kue Kalteng sama dengan di Banjarmasin.
Cuman ada satu nih, saya temukan  makanan yang sebenarnya sudah sering di jumpai. Tapi, disini, namanya dasyat bener. Jenderal Mabuk...Alahhhmak!!!

Wednesday, December 8, 2021

Jejak Awalku di Sulawesi Utara

Bunyi lonceng gereja setelah azan subuh....berulang kali berdentang, suatu yang baru bagiku.
Spontan aku membuka tirai hotel, masih gelap, tapi aktifitas sudah dimulai.
Kemarin, untuk pertama kalinya, aku menginjakkan kaki di Sulawesi paling utara.
Keindahan garis pantai dengan warna gradasi biru samudra. Dari jendela pesawat,
terlihat Patung besar setinggi 30 meter, merentangkan ke dua tangannya.
Sepanjang jalan, lambaian selamat datang dari pohon kelapa, tak heran, Sulawesi Utara penghasil kopra putih terbesar di Indonesia.
Sungguh aku dibuat takjud.

Wednesday, December 1, 2021

Kekicak Khas Banjar | Kenangan Bersama Meri

Palangka Raya, tahun 1980

Teman pertamaku duduk sebangku di Sekolah Dasar Sangga Buana, Bukit Hindu, namanya Meri.
Badannya gemuk, wajah cantik, berkulit putih,  bibirnya merah, kalau bicara, logat Dayak Manyan sangat kental.
Sebenarnya, aku merasa heran dengan logat itu, maklum saja, baru pindah dari kota Malang. 

Yang aku ingat dari Meri, walau baru duduk di kelas 4 SD, Meri suka memasak dan membuat kue.
Setiap hari, yang dibicarakan, membuat  kue. Jarang pula Meri keluar istirahat bermain tali karet, dia lebih suka di kelas, membaca buku, resep makanan.
"Kemarin, aku bikin kekicak, En."