Sunday, November 29, 2015

Hujan Sore-Sore #November Rain

My drawing, Een Endah
Dua bulan sudah berlalu, aku mengutuki diriku sebagai lelaki penakut. Bagaimana aku bisa mengungkapkan perasaanku pada wanita manis itu. Hanya bisa terpuruk di sudut hati. Berkhayalpun aku tak berani. Dua puluh tahun yang lalu, aku pernah kecewa, hingga aku enggan jatuh cinta lagi.Aku menepuk dahiku, bodoh, bodoh, bodoh. 
Bagaimana aku bisa mengatakannya?

Saban hari, dengan sengaja aku makan di warung nasi sederhana. Tempat, Jamilah bekerja. Geraknya lemah gemulai, senyum santun yang tidak dibuat-buat. Aku selalu mencari cara untuk mendekati dirinya. Ahhh...lagi-lagi, kata-kataku tersangkut di tenggorokan. Pantaslah, aku selalu tak pernah bisa dekat dengan wanita. Aku memang pemalu, kalah sebelum perang.

"Ini, Kang," Jamilah menyodorkan sepiring nasi padaku. Aku tersenyum dan tertunduk. Sepertinya dia tau perasaanku. Janda beranak satu, tentu lebih mengerti dan dewasa dibandingkan aku. Usiaku saja yang lebih tua, buktinya aku tetap melajang hingga kini. Bukan tak berani menikah, tapi aku memang susah jatuh cinta. Ah, kenapa aku bisa jatuh cinta? heran.

Selesai makan, aku bersiap pulang.
Hujan tiba-tiba turun deras.
"Mau pulang?" tanyaku. Jamilah mengangguk sambil merapatkan tangannya di dada, mengigil.
"Yuk."
Aku mengajaknya berpayung berdua. Di tengah hujan, kami merapat bersama, aku memeluk bahunya. Dia diam saja.
"Akang teh, kenapa makan sampai empat kali di warung?" 

hah! ampun malunya aku.
"Sengaja, mau ketemu kamu." 

Ucapan cintaku, yang sungguh berani dan melegakan.

Sssttt, hujannn, jangan berhenti dulu, bisikku pada hujan sore-sore.
#November Rain, awal cerita cinta kami.

(Kisah dari seorang teman)


8 comments:

  1. aak sepayung berdua dengan orang yang disukai ... romantis. suka ceritanya mak, bagus :)) tapi agak ke ganggu sama typo. "bagimana," "tahun yang tahun yang lalu."

    ReplyDelete
    Replies
    1. oww....baru sadar, maklumlah, sudah tuir...hehehe...Makasih ya, *sdh saya edit* biar ceritanya mulus.

      Delete
  2. Berasa nonton miniseri nii, Mom
    Berasa jadi Jamilah... #eeaaaa...

    ReplyDelete
  3. Saya cinta betul dengan hujan (Pluviophil, penyakit cinta hujan). Jadi kalo baca ginian kebawa romantis tiiiss...:)

    ReplyDelete