Monday, June 13, 2022

Sekolah Dasar Teladan Palangka Raya, Sekolah Terakhir

Jadi murid baru lagi, hal ini terulang kembali pada diriku...
Seperti biasa, hari pertama masuk sekolah, aku selalu disuruh memperkenalkan diri di depan kelas.
Tanpa gugup, aku bercerita tentang siapa aku, kadang kebablasan, cerita tak henti kalau tak dikasih 'kode' Bu Guru.

Bagaimana aku tak jadi biasa melakukan tampil solo begini, Sekolah Dasar kulalui berpindah-pindah.
Sekolah pertama di SD Cikalahang Kab. Cirebon, trus pindah ke Kota Malang, SD Ktawang Gede, kembali ke Palangka Raya, ada tiga sekolah. Mama memindahkanku dengan alasan jarak sekolah dengan rumah jauh.
Tak heran, temanku buanyaaak, dari lintas SD, kadang aku lupa, tapi sok kenal, nggak enak nanti disangka sombong.
Sekolah baruku, sekolah Dasar (Percobaan)Teladan, diakui sebagai sekolah favorit di Palangka Raya.
Di SD ini, dua tahun aku lalui, suasananya sungguh  berkesan. Mungkin karena aku sudah agak besar, murid kelas 5 dan 6, daya ingatku mulai nancep nama-nama teman, kecerdasan mulai terlihat, biasanya, aku banyak bermain, nggak pernah serius.
Di sini pula, seorang guru seni, Pak Frizt menemukan keunggulanku, melukis. Dari beliau, aku diajar beberapa tehnik melukis, kemudian menjadi  juara 1 Porseni SD tingkat Propinsi Kalteng.

Tak banyak cerita waktu Sekolah Dasar, hanya sibuk di kelas, lomba tanya jawab antar teman, sampai aku hapal  soal dan jawaban satu buku tebal itu.
Sekolah dasar yang bersebelahan dengan SMP-2, tak heran aku suka melirik cowo di seberang, aku melihatnya, dia melihat dari jendela kelas,  tersenyumm Ganteng juga, pikirku.
Kusadari aku mulai genit,  merasakan tumbuh tetek di kelas lima, kesenggol dikit, mau pingsan, suaaakitttt.
Naik kelas 6, aku mirip orang baru beranak, pakai sarung, tiduran di ranjang,  seharian menahan sakit haid yang pertama.
Pakai pembalut pun salah.masang, celana dalam, baru ditempel di bagian luar, ya jatuhlah itu softex(hanya ada merk itu saja). Aku sudah baliq.

Hal lain paling menyebalkan, di belakang sekolah, dibatasi tembok, berdiri Sekolah Tehnik. Menengah(STM), cowonya bandel, suka mengintip kami ganti baju olahraga...pokoknya harus hati-hati, untung belum ada hape, kalau ada, bisa-bisa mereka videoin terus dishare.Kan maluuu.

Aku lulus Sekolah Dasar di tahun 1982, dan masuk SMP di samping sekolah.
Aku mencari cowo yang senyumnya manis itu.
Nggak ada...
Ternyata ia sudah lulus.
Ah...aku datang terlambat.
Tak sempat bertanya,
Sapa gerangan namanya. Atau...akan kuposkan kemana? tulisan cintaku di kertas biru dan wangi.
Alamatnya pun tak tau.

*Aku, cuhihin sebelum waktunya*
Palangka Raya, 1982


No comments:

Post a Comment