Sunday, June 26, 2022

Gara-Gara Celana Dalam

"Marini pingsan!!!" 
Aku hanya acuh, melihat teman pingsan, bukan ikutan heboh.
Ah! Sudah terlalu sering dia pingsan, jadi kuanggap biasa. Masa paduan suara saja, bisa bikin dia pingsan.

Kadang suka iri, melihat orang pingsan, banyak yang memperhatikan, apalagi yang pingsan wajahnya cantik. Aduheee...kaum Adam langsung kompak menolong. Si Rudi, cowok terganteng spontan membopong membawa  masuk ke ruangan Unit Kesehatan Sekolah...hmmm, begitu, ya, pingsan.
Akuuuhh, boro-boro pingsan.
Nggak pernah!!!
Gerak jalan 17 km saja, tetap kuat, apalagi aku sangat aktif, masa sih pingsan.
.
Sesuatu dalam hidupku.
Senin pagi yang tak pernah  kuduga.
Upacara bendera seperti biasa.
Baru beberapa menit, ada yang aneh di dalam rok biruku.
Aduhhh, aku membatin, jangan-jangan.
Wajahku langsung pucat, detak jantung lebih cepat, keringat dingin.
Aku berbisik ke teman sebelah, rasanya mau pingsan (sesuatu banget).
Mungkin dia tidak percaya, tapi aku tetap ingin ke ruang UKS, daripada kenapa-napa.
Sambil dituntun teman cowo, aku berjalan pelan, hal yang tak biasa. Biasanya, Een terkenal jadi komandan, tegas dan tegap.

"Tiduran di ranjang," suruh petugas UKS, aku malah ke kamar mandi.
Aah...benar, makiku, tali karet celana dalam putus. Untung  tadi, nggak sempat melorot di lapangan.
Karet celana bukan dari elastis putih tapi tali merah rada pink, mirip pentil sepeda, gampang putus. Langsung kutarik ke kanan, lipat ke tengah lalu kait dengan peniti bros (seperti pakai sarung). 
Anak sekolah jaman 80-an, suka pakai bros kecil di dada seragam atasan. Ternyata, bros ini jadi 'penyelamat' muka si Een.

"Eennn," terdengar, suara cemas sambil mengedor pintu, mungkin petugas takut  aku pingsan di dalam. 
"Iyaa.." sahutku lemah, akting!

Disuruh tidur, aku memilih duduk.
Baru juga duduk sudah disodorkan teh manis hangat.
Sambil bernafas lega, aku menghirup minuman.
"Begini rasanya pingsan, bukan karena belum sarapan , tapi gara-gara celana bangsat ini!"
Celeguk, menelan ludah.

Palangka Raya, 1984
#menuliskenangan
*tak jadi pingsan*

No comments:

Post a Comment