Saturday, September 26, 2015

Padamkan Api Hadapi Asap | Balakar 620 Palangka Raya.

Sampai hari ini, saya mendapat kabar dari teman di Palangka Raya, asap semakin tebal dan pekat. Sampai jam 12 siang, matahari tidak terlihat, jarak pandang hanya 50 meter. bahkan 20 meter.Bisa dibayangkan, hidup berselimut asap...Menyiksa sekali. Kondisi tahun ini adalah kabut asap  paling parah sepanjang 24 tahun, Palangka Raya, menjadi tempat polusi udara terburuk di dunia
Bila berada  gunung Bromo, kita seakan berada di atas awan, kabut menyelimuti udara, mengundang wisatawan datang berkunjung, mendaki gunung Bromo.
Di Propinsi lain, asap mendulang uang, ikan-ikan bandeng di asap menjadi komoditi yang bisa dijual sebagai makanan khas yang diminati wisatawan.
Di Palangka Raya, bukan ikan yang di asap, tetapi manusia, bergelut dengan asap, yang entah kapan berakhir...Ini manusia, bukan ikan.

Dulu saya  juga, bagian dari masyarakat Palangka Raya, pernah merasakan musim asap. ternyata, hingga kini masih saja, Palangka Raya dan wilayah Sumatra tetap terkepung asap.
Kata seorang teman, Mbak Sri, "Palangka Raya ini, masih Indonesia, kannn."
Sebuah pernyataan, kekesalan, karena masalah asap, sepertinya tak kunjung mendapat solusi dari tahun ke tahun. Dampak  bencana asap, mengharuskan anak-anak sekolah di liburkan, padahal mereka jenuh di rumahkan. Setiap hari Rumah sakit Doris Sylvanus. dipenuhi anak anak terserang Ispa, mata perih, asma, bronhitis dan paru. Bahkan, sebagian masyarakat sudah mengungsi mencari udara yang lebih segar.


Warga Palangka Raya, bahkan seluruh Indonesia, tidak tinggal diam. Bersama mengajak untuk melawan asap, dengan serentak menshare postingan di media sosial dengan memasang hastag #melawanAsapTujuan hastag itu agar keadaan ini, didengar dunia, khususnya Pemerintah.
Sebenarnya, yang terpenting, adalah bukti nyata masyarakat, terjun langsung, bahu membahu mematikan kebakaran hutan dan lahan. Paling tidak meminimal semakin luasnya kebakaran dan mengurangi tebalnya asap. Kota Palangka Raya ini adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya  tanggung jawab pihak  pemadaman kebakaran saja. Upaya sudah dilakukan oleh berbagai pihak; Manggala Agni (Pemadam kebakaran Kementrian Lingkungan hidup dan Kehutanan) TNI, Polri, Damkar (Pemadam kebakaran) dan swadaya masyarakat.

Sekalipun saya di lain kota, saya tetap mengikuti berbagai postingan dari teman-teman saya di Palangka Raya. Mereka tetap berjuang mengembalikan udara berasap menjadi kembali segar di Palangka Raya kota Cantik. Tempat di mana saya lahir dan beberapa tahun tinggal di sana.

Yang membuat saya kagum, melihat gambar postingan teman satu SMA di Palangka Raya. Sejumlah pemuda, secara sukarela, saling membantu terjun langsung ke lapangan untuk memadamkan kebakaran. Di Palangka Raya memang rawan kebakaran. Baik musim asap dan tidak. Kebakaran selalu terjadi tidak terduga di pemukiman penduduk atau lahan kosong sengaja dibakar.
Siapakah mereka yang dengan suka rela, menghabiskan waktu dan tenaganya, berjibaku ke dalam hutan dan lahan kebakaran untuk  memadamkan api dan bara sekam lahan gambut.

Mereka menamakan dirinya sebagai Balakar 620 Palangka Raya
Menurut seorang teman saya, Letus Batarung, anggota dan sekretaris Balakar 620 Palangka Raya.
Balakar 620 adalah kependekan dari Barisan Relawan Kebakaran. Angka 620 karena freqwensi radio yang dipergunakan dalam komunikasi berada pada  14.620 mhz. Organisasi ini berdiri di bulan Oktober 2014. Balakar 620, Organisasi sosial yang bergerak di bidang pemadam kebakaran yang beranggotakan 24 Barisan Pemadam Kebakaran swasta/swakarsa yang ada di Palangka Raya.  Barisan Pemadam Kebakaran (BPK) dibentuk berdasarkan wilayah, agar memudahkan koordinasi jika ada pelapor kebakaran. Balakar terdiri dari 24 BPK, seperti BPK Pandohop, BPK Berkat Usaha, BPK Bamonti, BPK Anna Mantikei dan, BPK Sethaji, BPK  Palangka Sari dan BPK lainnya.
Ketua Balakar 620 adalah  sdr. Bobby Cahyadi dari BPK Pandohop dan sekretaris, Letus Batarung dari BPK Bamonti.

Bekerja melawan asap 



Panggilan jiwa, untuk bergerak menjaga hutan Indosia dati kebakaran lahan

Yang menarik dari Balakar 620, adalah anggota yang terdiri dari sukarelawan bergerak aktif turun langsung ke lapangan untuk memadamkan kebakaran serta anggota masyarakat yang aktif memsuplai makanan dan minuman jika terjadi kebakaran. Umumnya Balakar akan mengambil langsung bantuan tersebut.
Barisan Pemadam Kebakaran beranggota valunteer yang bekerja dengan hati nurani.  Bergerak memadamkan api melawan asap.
Sudah menjadi rutinitas mereka untuk selalu siap bergerak setiap ada pelapor terjadinya lokasi kebakaran.


Lahan gambut, yang sulit memadam api jika tidak dibalik sekam tanahnya


Terus begerak tanpa pamrih, Balakar 620
Sejak kabut asap, 3 bulan yang lalu, tak ada kamus tanggal merah bagi sukarelawan. Pagi bertemu pagi, memasuki hutan lahan terbakar, berperang melawan api mengisap asap.
Sebenarnya, jika titik api tiga bulan yang lalu,  segera dipadamkan, tentu tidak keadaan tidak separah ini. Cilakanya, titik api dibiarkan meluas, tenaga sukarelawan terbatas, jadilah lahan gambut terbakar parah. Tidak mudah memadamkan api pada lahan gambut, yang strukturnya berserabut akar-akaran, api diatas bisa terlihat  padam, tapi bara di bawah tanah seperti sekam terus menyala, itulah yang menyebabkan kabut asap.
Selain disiram, lahan kebakaran(gambut) harus dibalik tanahnya dengan cangkul, baru  disiram kembali. Dengan cara, siram, balik, siram,  api secara keseluruhan dapat tuntas dipadamkan. Memadamkan api lahan gambut memang menguras tenaga, tapi demi kota Palangka Raya Cantik, apapun dilakukan dalam melawan asap.
Ditambah lagi, geogarafis Palangka Raya, berada di tengah-tengah Kalimantan, asap seakan berkumpul dan mengepung dari berbagai penjuru.


Capekah?

Pasti!


Pahlawan melawan asap, sukarelawan ini, bukan robot, tapi manusia...Namun demi mengembalikan kondisi kota Palangka Raya yang makin berselimut kabut asap, tetap bersemangat.  Bekerja dengan hati nurani, membuat ikhlas berbuat, jika api padam, itulah kebahagian yang tak terbeli.
Yang paling membahagiakan, adalah penghargaan dari masyarakat, sekalipun hanya memberi sekotak air minuman mineral. Keperdulian masyarakat itu membuat rasa cape langsung sirna.
Harapan lain untuk saat ini #melawanAsap,  agar masyarakat mau terjun langsung memadam api, jangan hanya memaki, berteriak di media sosial, sementara, masih bisa duduk adem di ruang ber AC sedang para sukarewan mati-matian melawan api dan asap.

Berbagai usaha telah di lakukan.
Asap memang susah di lawan. Karena asap tidak tau apa-apa.  Sumber asaplah yag patut dipersalahkan, kesadaran perusahaan besar untuk berhenti membakar lahan hutan. Sadarlah, kota ini di huni manusia, yang berhak hidup menghirup udara bersih dan sehat. Apakah demi uang, mengorbankan kesehatan dan mematikan kegiatan  sosial  ekonomi masyarakat.


Tiga bulan sudah berlalu, asap semakin pekat. Hanya Kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, manusia memohon, turunkanlah hujan, Wahai Tuhanku. Kirimkan hujan, yang tak turun selama tiga bulan ini.
Ya Allah, hanya dengan kemurahan-Mu. Asap akan menghilang.
Tiada daya manusia  sebagai makhluk yang begitu kerdil. Ampuni kami, akan segala dosa, yang tak menjaga alam semesta ciptaan-Mu.
Ya Allah. Kabulkan doa kami.


Saya selalu berdoa, untuk saudara saudaraku yang masih bergelut dengan kabut asap.
Semoga derita ini segera berakhir.
Aamiin Yaa Robbal Allamiin.


Terakhir, ada pesan dari sahabat saya, Sekretaris Balakar 620, Letus Batarung
"Harapan kami kepada masyarakat. Mari kita menjaga bersama-sama,  lahan hutan dan perumahan dari bahaya kebakaran. Cepat hubungi pemadam kebakaran terdekat. Semakin cepat petugas datang, semakin cepat api dapat dipadamkan. Dan apabila musibah kebakaran, jangan hanya menonton karena akan menganggu kerja pertugas di lokasi kebakaran...Harati Pahari."
Semoga harapan ini terwujud dengan kesadaran masyarakat, untuk bersama memadamkan api melawan asap. Sudah menjadi rahasia umum, jika ada kebakaran, bukan membantu, malah jadi penonton, bahkan sibuk selfie dan upload ke sosial media...#iniFakta
Salute untuk relawan kebakaran.


Pahlawan tanpa tanda jasa, melawan Asap

Tetap semangat bekerja. Semoga Allah membalas dengan beribu keberkahan dan limpahan kebaikan.
Balakar 620 Palangka Raya
Fire Fighter Valunteer.


#SaveHutanIndonesia
#SpecialBlogWalking
#BloggerMuslimah



Save Hutan Indonesia 


Sumber foto: Balakar620.






26 comments:

  1. Saluut dengan para relawan Balakar 620.Semoga segera turun hujan ya Mbak .Agar kabut asapnya segera pergi.

    ReplyDelete
  2. Semoga hujan segera turun agar bisa menghalau asap. Saya pernah merasakannya waktu tinggal di Palembang. Salut untuk para relawan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga hujan deras di anugrah Allah kepada Bumi Kalimantan dan Sumatra. Hanya itu satu satunya yang bisa menghilangkan asap

      Delete
  3. Hebat ya yang mau jadi volunteer untuk membantu penanganan asap, karena ribuan TNI, Polisi, Pemadam Kebakaran yang udah diterjunkan memang belum bisa memadamkan sepenuhnya, masih ada beberapa wilayah yang masih terbakar. Dan mereka yang sudah hampir sebulan bertugas disana udah mulai sakit juga.

    Kita ngga bisa berangkat kesana mba, soalnya semua penerbangan ngga ada yg boleh jalan. Bahkan pesawat Presiden juga ngga boleh masuk Jambi dan sekitarnya krn benar - benar membahayakan. Kalau ngga salah President sempet datang ke Kalimantan ya.

    Semoga semua kebakaran cepat padam, biar aktifitas bisa dilakukan seperti sebelumnya. Salam kenal mba Endah.

    ROOSVANSIA | LOVE LIFE & MAKEUP JOURNAL

    ReplyDelete
  4. Ga bisa ngebayangin terganggunya kehidupan masyarakat di sana. Saya ngebayanginnya aja udah sesak napas hiks. Smoga bisa segera teratasi yaa #KEBLawanKabutAsap

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya pernah tinggal disana dan mengalami asap. Anak saya kena asma dan harus pindah

      Delete
  5. Ikan asap sih yummy ya mbak, tapi kalo manusia? Duuuh, sedih melihat para pejuang melawan asap ini bekerja, tapi masih juga ada yang membakar lahan tiap tahun. Semoga jangan terus terulang kejadian ini :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Apalgi ikan asp dan presto bandeng khas Semarang, enakkk bener. Kalo manusia, nggak laku dijual. Terlalu sekali ini asap

      Delete
  6. Haruu liat kerelaan mereka berbuat ya... Jadi makin gemes sm pemerintah deh! Semoga akan ada komunitas lain yang berani mengawasi perusahaan perusahaan perusak alam. dan melaporkannya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya juga gemes, perusahaan terbesar kelapa sawit ada 7 di kalteng. Nah...itulah yang menyebabkan asap nggak pernah mendapat solusinya. asap lagi lagi asap

      Delete
  7. Haruu liat kerelaan mereka berbuat ya... Jadi makin gemes sm pemerintah deh! Semoga akan ada komunitas lain yang berani mengawasi perusahaan perusahaan perusak alam. dan melaporkannya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Teman teman saya yang menjadi valunter BPK barisan pemadam kebakaran

      Delete
  8. Replies
    1. Yessss. terima kasih. Nanti saya sampaikan ke Balakar

      Delete
  9. Ini baru keren...action action action...
    semoga asapnya segera pergi...amiiinnn...

    ReplyDelete
  10. Terimakasih untuk dukungannya bagi kami tim relawan, terimakasih foto saya juga ada dipajang sayang gak kelihatan mukanya gara-gara masih pakai helm dan masker full face, hahaha.... Kabar baik untuk kita hujan sudah mulai menghampiri Kalteng dan kota Palangka Raya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wow....senang sekali, ini foto di save dari sekretaris Balakar 620, kebetulan teman saya sewaktu di SMA. Tetap bekerja dengan semangat dan dengan Hati. Semoga Allah memebri keberkahan ya

      Delete
  11. Salut deh dengan mereka ini, semangatnya luar biasa.

    Terima kasih sudah ikutan BW

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih juga sudah berkunjung. Selain memadam api, Balakar juga membantu bencana lain utk masyarakat palangka Raya, seperti, peristiwa tenggelamnnya pemuda di sungai kahayan.

      Delete
  12. Replies
    1. Alhamdulillah. Allah menurunkan hujan beserta badai.
      setelah asap hilang, hingga sekarang, ada musibah lagi di Palangka Raya, Mati lampu sudah hampir setelah bulan, hidup...terus mati. Musibah.

      Delete
  13. Alhmdllh...bbrp info dr temen2 disana sdh mulai memasuki musim hujan...

    ReplyDelete
  14. Berkat pertolongan Allah Swt, asap kini sudah berhenti. Kita patut bersyukur dengan pertolongan Allah dengan cara menjaga hutan dari tangan-tangan jahat para pesuruh pengusaha besar. Sayangnya pemerintah nggak mau umumkan perusahaan pelaku..dan tak terlihat tindakan tegas pada pelaku. semoga penguasa kita tobat dan kembali pada aturan Allah Swt..amin

    ReplyDelete