Friday, March 13, 2015

Majelis Taqlim Choirunn Nisa Cikalang | tentang Mamaku

Mamaku (Kanan) dengan teman sebaya
Pagi hari, Mama saya, Hj. Ade Kusmini, sudah bersiap pergi ke pengajian. Setiap hari Jumat, majelis taqlim Choirunn Nisa diselenggarakan di dua tempat secara bergantian,  mussola Ar Rahman dan Masjid Jami Al Hidayah di Blok II Desa Cikalahang Kecamatan Dukupuntang Kabupaten Cirebon. Sebulan sekali diadakan pemeriksaan kesehatan oleh petugas Puskesmas Dukupuntang.
Alhamdulillah, Mama saya pendiri Majelis taqlim Hairun Nisa delapan tahun yang lalu. Mama juga mendirikan Grup Qosidah Choirunn Nisa.

 
Yang menarik bagi saya, setiap pengajian, ibu-ibu jamaah wajib  berpakaian seragam sesuai Ustad yag memberi tausiyah. Ustad ada dua orang, yaitu Haji Aing Ismail dan Kyai Haji Zakaria.Pengajian diselenggarakan tertib dan teratur, jam 08.00 WIB, pengajian sudah dimulai. Waaa, ini jarang loh di tempat saya, rata-rata jam 09.30 WIB pengajian di mulai, itupun pake jam karet...*ini jujur, termasuk saya, telat mulu.
Jamaah MT. Choirunn Nisa lebih dari 150 orang, datang tepat waktu apalagi toa atau pengeras suara di masjid, sudah mengundang ibu-ibu majelia taqlim untuk segera mengaji. Di lantunkan shalawat dan salam kepada Nabi besar Muhammad SAW, hanyutlah suasana Jumat penuh berkah ini.
Sebagai hamba Allah, diberikan kesehatan dan kesempatan waktu, adalah anugrah dan harta tak ternilai. Ringankan langkah  mengejar ilmu agama...Belajar dari buaian sampai nafas tak terhembus.
Ibu-ibu di sini, sadar betul, untuk mencari pundi-pundi amal ibadah untuk bekal di akhirat nanti.
Logika saja, yang namanya kesibukan, selalu tak ada habisnya. Herannya, nonton acara dangdut bisa berjam-jam dan tidak bosan,  tapi kenapa mencari ilmu agama tidak sempat. Nah! itu tergantung dari niat dan keimanan seseorang.
Luangkan waktumu sebelum masa sibukmu. Gunakan sehatmu sebelum sakit...Itulah motivasi untuk terus belajar dan bersyukur atas nikmat Allah berupa waktu dan kesempatan.
Tak ada guna semuanya, jika kematian tiba. Berteriak, memohon untuk kembali ke alam dunia pun takkan bisa. Selagi nafas dikandung  badan, kejarlah ilmu dan terus belajar.
Kebiasaan Mama, selalu menyediakan camilan atau jika ada rezeki, membuat nasi atau bubur. Seperti hari ini, disediakan bubur kacang Ijo. Baru tau saya, dimakan sebelum ustadnya datang. Selesai menikmati bubur, maka di mulai tausiyah dan menebarkan ilmu agama.
Inilah, ceritaku di kampung Cikalahang.
Mengikuti denyut irama pedesaan.
Menghembuskan aroma religius, membuat jiwa menjadi damai.
Ya Allah, berikanlah keberkahan, rahmat dan kesehatan bagi Mama, yang tinggal seorang. Apalah jadinya, jika ia tiada.
Adakah semangatku, untuk pulang ke kampung ini?
Berbakti pada orang tua selagi hidup, adalah sesuatu yang tak bisa ditunda.
Semoga bermanfaat.
Pengajian di mulai pagi sekali. Mencari Ilmu tiada batas usia
Makan bubur kacang hijau, sebelum acara dimulai, biar sehat selalu.

No comments:

Post a Comment