Tuesday, February 24, 2015

Di situ Kadang Saya Merasa Sedih

"Di situ kadang saya merasa sedih," kalimat yang diucapkan  Polwan, Brigadir Dewi Sri Mulyani di sebuah acara '86'  NetTV, lagi trending topik...*kebetulan saya nonton langsung.
Apakah, hanya dikau dengan hapemu?
[Candid HP, di Stasiun Kereta Bogor]

"Di situ kadang saya merasa sedih"

Lha, benar tho. Dunia kini memang berbeda. Tehnologi menjadi jarak antara manusia,  sekalipun duduk berdampingan, semua sibuk dengan smartphone-nya.
Dimana-mana, semua tenggelam di  dunia dalam genggaman.
Paling, hanya seutas  senyum sambil menoleh, kemudian kembali di dalam sibuk sendiri.



Dunia melipir ke tepi jaman.

Tak ada lagi saling sapa. atau berbincang...
Malah kalo itu dilakukan. Idihhh! dikira mau modus penipuan, pembiusan.
"Hati-hati, jangan terlalu ramah dengan orang asing, apalagi tiba-tiba dikasih minuman. Sapa tau,  dalamnya udah di kasih obt bius,  trus di rampok. trus bisaaa jadi dibunuh..nganu..nganu..nganu" Pesan larangan saat bepergian. Jadilah negatif thingking dengan orang asing. 
Tak anehkan, untuk amannya, lebih baik tenggelam di dunia digital, main game, baca berita online, chating, apalah sajalah. Itu lebih baik, enggak ngurusin orang kok. tak ada yang di rugikan. Sibuk dengan smartphone, hampir semua orang meng-aamiin- kan.



Tak usah, di tempat umum, pemandangan orang masyuk dengan smartphonenya.

Ini juga terjadi rumah,  tak lagi akrab antar keluarga. Anak sibuk di kamar,  main game berbayar.Di ajak ngomong, dijawab seadanya, " Tunggu, ma..tanggung nih."
lalu apa yang saya lakukan, ya wes lah! aku rapopo...kedip-kedip nelangsa.

Apakah smartphone, harus dipersalahkan? apa perlu ke jaman batu, pake dua kaleng dikasih benang.

Smartphone juga, berguna. Kangen dengan si ayang, tinggal telepon, dimana berada. bahkan di kamar mandi. Apa ndak asek tuh.
Kalo lagi pengen makan, males keluar. tinggal telepon atau sms
" Uni, nasi rames Padang, cie."

Nah! Loe..jadi bukan smartphone nya salah. Lalu sapa dong...loe!

Yang salah adalah prilaku orang, terlalu diperbudak smartphone,.
Jujur ya, kalo nggak ada FB, ada yang hilang gitu. bagai sayur tanpa garam. Whats? itu saya loh. bukan anda.


Melihat orang sibuk dengan smartphone. Saya merasa sendiri.

*Di situ kadang saya merasa sedih.
suer...

***

2 comments:

  1. wahh.. benar memang lgi ramai di medsos : *Di situ kadang saya merasa sedih.

    ReplyDelete
  2. Iya @ODE..Di situ kadang saya merasa sedih.
    salam hangat, terima kasih.

    ReplyDelete