dengan Bule?
Bangga, karena keturunannya cantik dan ganteng, mix Indo.
Mungkin...ya dan tidak.
Yang kulihat begitu sih.
atau bangga karena tinggal.di belahan dunia Biru (lihat vt di tik tok)
Memang sih, banyak wanita Indonesia, berniat menikah dengan Bule.
Beberapa temanku, pindah ke Bali, sapa tau ketemu jodoh, orang bule.
.
Mereka pikir, semua Bule, hidup kaya raya?
Namanya manusia, ada kaya ada pula belangsak.
Tak mudah menyatukan budaya, sesama Sunda aja sering berdebat.
Apalagi Bule itu bedaaaaaa budayanya, susahnya lagi kalau agamanya pas-pasan, susah memahami.
Bule, mewajibkan istri bekerja.
Katanya: mendayung harus bersama.
Kalau holiday, biaya patungan (suami istri loh) Ada yang berangkat holiday satu naik pesawat bisnis class, satunya ekonomi.
Itu yang kulihat dan cerita dari teman yang menikah dengan bule.
Jangan berekspetasi terlalu tinggi, duhai wanita.
Sekalipun suamiku, orang Indonesia, tapi karena sangat lamaaa di Eropa, otaknya udah seperti bule.
Bicara terlalu lugas, (maksudnya jujur) tapi sering menyakitkan.
Sekalipun tinggal dan bekerja di Eropa, tidak berniat mengajakku tinggal di sana. LDR terus.
Dan....
Pada akhirnya, aku menghapus semua mimpi itu, untuk tinggal di Eropa.
Di sini saja, tanah pusaka, dimana kucing-kucingku berada.
"Pakai uangmu sendiri?"
Katanya, ketika aku ingin jalan-jalan Ke Eropa.
Seperti pisau yang menghujam dada. Sakit sekali.
Aku berjanji, kelak dapat uang banyak, akan 'kucoret' traveling Eropa, nggak ada gunanya.
Aku memilih pergi umroh, ada nilai ibadah jika hanya sekedar jalan-jalan.
.
Sekalipun, sebagai suami sangat bertanggung jawab, memberi nafkah.
Terkadang, tak enak pula.
"Kamu itu tak punya kerjaan, nggak ngurus anak dan sendiri, coba pikirlan kedepan, kita mau usaha apa?"
Padahal, dari Senin sampai Sabtu, banyak kegiatanku, walau sedikit honornya, tapi alhamdulillah, untuk tambah-tambah.
.
Aku hanya diam, apa yang kulakukan, selalu salah.
Tidak seperti suami Indonesia, tak mewajibkan istri bekerja, sekedar bantu-bantu saja. Memahami kegiatan istri.
Itulah perbedaan budaya dan pola pikir.
.
Aku menghela nafas.
Menatap masa depan.
Aku menatap nanar.
-
No comments:
Post a Comment