Wednesday, November 5, 2025

Dahsyatnya Sakit Hati Kronis

Jika kata-kata kasar diucapkan seseorang pada kita. Rasanya sakit hati sekali.
Masih untung, kalau bisa menangis, rasa sakit itu berkurang, emosional mereda.

Yang paling sakit hati,  jika tidak bisa lagi mengeluarkan air mata.
Hanya diam, mencerna kata-kata yang terucap tadi, terasa menghujam dada.
Diam, diam, terguncang.
Baru ku rasa, nyeri dada yang benar-benar terasa, sesak. Tubuh gemetar, tegang, untuk meredakannya, aku mengenggam ujung kain dengan kuat, menahan rasa yang bergelora.
Kupikir, gemetar itu sekejap, aku butuh semalam menahan nyeri, sambil istigfar.
Ya Allah, begini rasanya.
.
Aku berwudhu.
Mencurahkan isi hati pada Allah, memilik jiwa ini.
Sabar, sabar, sabar

Setelah semua reda.
Aku mencari jawab, mengapa sekujur tubuhku bergetar, nyeri.
.
Sensasi dada bergetar saat menahan sakit hati adalah reaksi fisik alami terhadap emosi yang sangat kuat dan melibatkan respons sistem saraf tubuh terhadap stres.
Ini adalah bagian dari mekanisme pertahanan tubuh yang dikenal sebagai respons "lawan atau lari" (fight or flight). 

Berikut adalah penjelasan mengapa hal ini terjadi:

Pelepasan Hormon Stres: Emosi yang kuat, seperti sakit hati, kesedihan mendalam, atau amarah, memicu pelepasan hormon stres secara tiba-tiba, terutama adrenalin dan kortisol, ke dalam aliran darah. 
Hormon-hormon ini mempersiapkan tubuh untuk menghadapi ancaman yang dirasakan.

Peningkatan Detak Jantung (Palpitasi): Adrenalin menyebabkan jantung berdetak lebih cepat dan memompa lebih keras, yang dapat dirasakan sebagai sensasi berdebar atau bergetar di dada.

Ketegangan Otot: 
Tubuh menjadi tegang sebagai persiapan untuk bertindak. 
Otot-otot di sekitar dada, leher, dan punggung bisa berkontraksi kuat, menyebabkan sensasi sesak atau getaran.

Perubahan Pola Napas: Pernapasan menjadi lebih cepat dan dangkal. Menahan emosi atau tangisan dapat mengganggu ritme pernapasan normal, menambah sensasi sesak dan tekanan di dada.

Respons Neurologis: Menariknya, rasa sakit emosional dan fisik diproses di bagian otak yang sama. 
Ini sebabnya rasa "sakit hati" dapat bermanifestasi sebagai nyeri atau ketidaknyamanan fisik yang nyata di area dada.

Secara singkat, dada yang bergetar adalah cara tubuh bereaksi terhadap lonjakan hormon stres dan ketegangan fisik saat Anda mencoba menahan atau memproses emosi yang menyakitkan.

Baru aku sadar, hahsyat sekali sakit hati, menganggu kesehatan fisik dan mental.
Lalu apa yang harus dilakukan?
Tenangkan dirimu.
LUPAKAN, LUPAKAN.

Bagaimana bisa melupakan, jika semua melintas di benak, kata-kata itu?
Baiklah, duhai jiwa.
Izinkan aku menangis, berdamai dengan diriku.
Menangislah, agar lara terhanyut pergi.





No comments:

Post a Comment