Sunday, May 15, 2022

Pisang Goroho Goreng 'Telanjang'

"Buuu, mau pisang nggak?" Tawar perempuan berwajah manis asal Manado, tiba-tiba muncul di pagar rumahnya.
Ahhh, pisang...Pisang apaan?
tanyaku, nafas belum beraturan, maklumlah jalan dari tempat Senam pagi, agak jauh dikit.
"Goroho, pisang Manado. Mau?"
Denger namanya aja baru, Pisang Goroho, jelas dong mau.
Mamanya Inggrid baru datang dari Manado, terniat banget bawa pisang naik pesawat ya.
.
Beberapa menit kemudian.
Inggrid membawa tiga kantong kresek berisi pisang Goroho.
Lah...ini pisang mentah, bentuknya mirip pisang ambon lumut, kulitnya warna ijo, keras lagi...
Tau betul dia keherananku.
"Pisang Goroho, memang begini, keras, tapiii kalo dimasak, nanti lembut, enak."
Ooo...baru tau, bahwa pisang Goroho tidak enak dimakan langsung, harus diolah terlebih dahulu, baru terasa teksturnya, sedikit manis, ada sedikit asam.

Trusss, gimana masaknya?

Inggrid membawa sepotong pisang goreng, membagi menjadi tiga buat kami; aku, Bu Wiwiek dan Bu Lilis.
Setelah dinikmati, ternyata lembut, gurih, eunakkk.

"Cukup dikasih garam, digoreng ya, Bu." Jelas Inggrid antusias, "Nggak usah pakai tepung, telanjang begini, sudah oke. Apalagi dicocol sambel Roa. Mantafff."
Aku tersenyum, suka deh dengan binar mata Nyonya Manado ini, kalo soal berbagi, dia memang number one!

Pisang Goroho, diklaim sebagai pisang lokal asli Sulawesi Utara, tak ditemukan di Pulau Jawa. Pisang ini menjadi komoditi andalan  Propinsi Sulawesi Utara.
Selain rasanya lezat dijadikan kudapan, nilai gizinya memberi banyak manfaat. 
Pisang ini cocok dikonsumsi penderita Diabetes Melitus, karena rasanya tidak terlalu manis, di Manado dijadikan makanan utama.
.
.
.
Sore harinya, aku mengupas pisang Goroho, membelah menjadi empat bagian memanjang, kemudian menambahkan sedikit garam.
Pisang Goroho digoreng 'telanjang' rasanya enak banget.
Sayangnya, tak ada sambel Roa...Kebetulan ada sambel petis, ternyata tak cocok dipadukan. 
Ya sudahlah, cukuplah Pisang Goroho goreng telanjang, membuat senja semakin syahdu.
.
Pasti kalian penasarankan?
Maaf ya tak bisa berbagi, cari sendiri deh pisang Goroho.

Bogor, 14 Syawal 1443H



No comments:

Post a Comment